COMMENTARY ONLINE EXCLUSIVE

Bagaimana Membangun dengan Kontainer?

Foto: Shutterstock

Oleh Angel Sarwono

Kontainer yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti kotak kargo yang pada umumnya digunakan sebagai tempat atau kotak penyimpanan untuk barang-barang dengan ukuran beban yang berat. Selain itu, proses peletakan kontainer sering kali dilakukan dengan cara menumpukan kotak-kotak container tersebut. Hal ini membuktikan bahwa kontainer memiliki tingkat kekuatan yang sudah tidak perlu diragukan lagi.

Dengan perkembangan teknologi di zaman modern ini, kontainer dijadikan sebagai suatu terobosan baru di dalam dunia konstruksi. Hal ini didorong oleh sifat dari kontainer yang terbilang kokoh, dan fleksibel. Kini sudah banyak bangunan yang dibangun dengan menggunakan kontainer, mulai dari kantor kontainer, rumah kontainer, toko, dan masih banyak lagi.

Selain itu dengan adanya terobosan bangunan dengan kontainer, hal ini dapat mengurangi limbah shipping kontainer. Banyaknya limbah shipping kontainer dapat diakibatkan karena sifat fungsi kontainer sebagai media penyimpanan barang memiliki umur manfaat. Pemanfaatan dari limbah kontainer sebagai bahan bangunan dapat menjadi solusi agar dapat menciptakan nilai guna baru dari limbah kontainer sehingga limbah dapat berkurang.

Foto: Shutterstock

KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN
Rumah dengan konsep ini memiliki banyak keunggulan. Selain menjadi solusi perumahan ramah lingkungan, bangunan dari kontainer digunakan sebagai tempat tinggal dengan limbah konstruksi yang sedikit.

Kelebihan bangunan kontainer:

  1. Ringkas dan praktis. Model dari bangunan kontainer terbilang cukup ringkas sehingga mudah bagi penghuni yang sering berpindah-pindah lokasi.
  2. Tidak perlu IMB. Bentuknya yang unik menjadi daya tarik tersendiri, serta bangunan dari kontainer termasuk bangunan yang tidak memerlukan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) karena tergolong bangunan sementara.
  3. Harga murah. Harga kontainer masih sangat terjangkau sehingga bangunan kontainer dapat didirikan sesuai dengan keinginan.
  4. Tahan terhadap gempa. Jika ingin dibandingkan dengan bangunan pada umumnya, bangunan dengan bahan kontainer akan lebih tahan terhadap gempa karena terbuat dari bahan besi dan baja. Selain itu, jika terjadi kerusakan atau kebocoran pada bangunan kontainer maka bisa dengan mudah diperbaiki dengan menggunakan las listrik. Sedangkan jika bangunan konvensional maka harus dilakukan pembongkaran lalu dibangun kembali.
  5. Sifatnya yang fleksible. Sekalipun konstruksi berukuran besar dan semi permanen, namun bangunan kontainer masih dapat dipindahkan dengan mudah.
  6. Proses instalasi yang mudah. Bangunan kontainer juga dapat dilengkapi degan fasilitas, seperti AC, listrik hingga dinding kedap suara. Yang menjadi keunggulannya adalah pemasangan ini dapat dengan mudah dilakukan dan akan lebih cepat selesai pada bangunan dengan bahan kontainer jika dibandingkan dengan bangunan konvensional.
  7. Bangunan ramah lingkungan. Membangun rumah pada umumnya meninggalkan banyak sampah, dan tidak jarang meninggalkan sisa-sisa yang akhirnya terbengkalai dan tidak terpakai. Kayu yang dibeli terbuang sia-sia. Namun, dengan tren ini, rumah kontainer sebenarnya bisa menyelamatkan lebih banyak pohon karena tidak membutuhkan kayu untuk membangunnya.
  8. Menimbulkan kesan simple. Bangunan kontainer dapat menciptakan kesan yang sederhana. Hal ini dikarenakan pemilihan furnitur yang perlu hati-hati agar pas dengan rumah kontainer tersebut. Perabotan dalam ruangan juga cenderung multifungsi seperti meja lipat, lemari multifungsi, dll. Hal ini diterapkan agar ruangan dalam bangunan kontainer tidak terlalu sempit.
  9. Menjadi bangunan yang unik. Memiliki tempat tinggal yang menonjol dari yang lain tentu bisa menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Menurut bentuk yang diusulkan, rumah kontainer berbeda dari rumah umum. Selain itu bangunan kontainer juga bisa digabungkan antara satu dengan yang lainnya agar semakin unik.

Kekurangan bangunan kontainer:

  1. Pengiriman bahan bangunan kontainer akan terbatasi dengan lokasi pengiriman. Hal ini disebabkan tidak semua lokasi dapat diterapkan karena akan bergantung pada jalan yang akan dilalui oleh truk beroda 10 yang mengangkut kontainer.
  2. Ukuran yang terbatas. Karena kontainer merupakan hasil dari pabrik, maka dimensi kontainer pun sudah ditentukan. Semakin besar ukuran yang diminta oleh pelanggan, maka akan semakin besar biaya yang dikeluarkan
  3. Rentan panas. Materialnya yang terbuat dari logam membuat jenis rumah ini sangat terpengaruh suhu. Pada siang hari, rumah kontainer bisa sangat panas. Sebaliknya, jika di malam hari suhu udara turun, suhu ruangan pun ikut turun.
  4. Mudah berkarat. Tidak mungkin besi yang terkena panas dan hujan tidak berkarat. Hal ini pula yang dapat menjadi pertimbangan pada saat ingin menggunakan kontainer sebagai bahan bangunan. Namun, hal ini dapart juga diminimalisir dengan menggunakan cat anti karat. Namun, di dalam cat karat terdapat zat kromat, fosfor, dan timbal yang merusak kesehatan manusia sehingga akan menjadi suatu pertimbangan yang penting.

Foto: Shutterstock

PRINSIP KONSTRUKSI BANGUNAN KONTAINER
Untuk membangun sebuah bangunan kontainer kita sangat perlu untuk mengetahui terlebih dahulu apa saja yang harus diperhatikan.

  1. Pemilihan lokasi yang tepat; Hal ini dilakukan agar pada saat proses pembangunan akan mudah dilakukan perancangan atau peletakan instalasi.
  2. Struktur kontainer dirancang dengan tepat; Struktur dari bangunan kontainer harus didesain agar stabil. Selain itu, untuk menjaga estetikanya, letak utilitas dan sistem mekanis pada bangunan harus sesuai dan harus direncanakan. Kemudian perlu bagi rumah kontainer untuk dipasang pipa, listrik, dan lain-lain sama halnya dengan bangunan konvensional untuk menunjang kenyamanan rumah. Namun hal ini jangan sampai merusak keindahan dari bangunan kontainer tersebut.

Setelah mengetahui prinsip-prinsip apa saja yang diperlukan pada saat ingin membangun sebuah bangunan dengan kontainer, selanjutnya adalah tahapan dalam membangun rumah dari kontainer yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah tahapannya:

  1. Tahapan perencanaan bangunan; Dalam tahap ini, dimulai dengan desain dari bangunan yang diinginkan, kemudian anggaran yang akan dikeluarkan, hingga lokasi pembangunan. Sebaiknya, disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah uang yang dimiliki, agar pembangunan dapat berjalan lancar dan tidak terlalu banyak kendala yang dihadapi.
  2. Memilih kontainer; Pada s aat membeli kontainer, sesuaikan dengan desain yang dibuat dengan cara memilih ukuran kontainer rumah yang tepat.
  3. Menggunakan bantuan arsitek yang berkualitas; Desain rumah kontainer akan dibangun dengan baik jika menggunakan bantuan arsitek yang berpengalaman dalam membangun rumah dari kontainer. Selain desain yang bagus, arsitek yang mumpuni akan mendesain struktur rumah dengan baik sehingga hasil yang didapat akan sesuai dengan yang diinginkan. Tidak hanya itu, seorang arsitek juga dapat membantu untuk mendapatkan desain yang lebih baik dan memiliki lebih banyak pilihan, sehingga akan lebih mudah bagi pemiliknya untuk menyesuaikan desain yang diinginkan tanpa merasa ragu.
  4. Menyiapkan pondasi; Membangun pondasi dari sebuah bangunan tidak bisa sembarangan, tetapi harus sesuai dengan kondisi yang ada di tempat di mana bangunan tersebut dibangun. Biasanya ada 3 jenis pondasi yang digunakan untuk membangun rumah dari kontainer, yaitu:
    – Slab on gab, yakni pondasi yang cocok untuk digunakan pada lokasi dengan tanah yang lunak.
    – Beton Piers, yakni pondasi dangkal yang paling sederhana serta memiliki harga paling murah.
    – Pondasi pile, yakni pondasi yang cocok untuk lahan rumah yang sangat lemah.
  5. Pemasangan kontainer; Dalam proses pemasangan kontainer, sangat diajurkan untuk menggunakan crane yang telah disediakan agar lebih mudah.

— Construction+ Online