Desa wisata menjadi salah satu daya tarik wisatawan di Bali. Salah satu desa wisata di Bali tersebut adalah Desa Pinge yang terletak di Kabupaten Tabanan. Desa Wisata Pinge merupakan desa tua yang memiliki keunikan tersendiri, yaitu bentuk rumah penduduknya yang berarsitektur tradisional dibuat sejajar dan tertata rapi. Panorama alam di desa ini juga sangat indah dengan hamparan persawahan yang hijau membentang.
Fasilitas yang menunjang kepariwisataan di Desa Wisata Pinge ini bisa dikatakan sudah cukup lengkap, di antaranya terdapat tempat peristirahatan berupa saung-saung, pusat informasi wisata, dan keberadaan para pemandu wisata. Wisatawan yang ingin merasakan suasana alam perdesaan dapat menginap di rumah tradisional milik penduduk yang disewakan.
Untuk melengkapi keindahan jajaran rumah-rumah tradisional penduduk di Desa Pinge, sebuah koridor dibangun di batas desa. Koridor ini dibangun dengan menerapkan konsep hulu dan teben (bagian bawah). Konsep itu sangat erat kaitannya dengan keluhuran, yaitu penghormatan terhadap para leluhur dalam bentuk pemakaman dan pembakaran jenazah leluhur.
Bagian hulu merupakan bagian atas yang melambangkan sosok Dewa Wisnu. Oleh karena itu, di bagian hulu biasanya terdapat Pura Puseh sebagai tempat memuja Dewa Wisnu.
Sementara itu, bagian teben merupakan bagian bawah yang melambangkan Dewa Siwa. Di area teben biasanya ditempatkan Pura Dalem sebagai tempat memuja Dewa Siwa.
Pintu masuk Desa Pinge ini dibuat di bagian teben di sebelah selatan desa. Koridor masuk dibuat selebar 5 meter dengan desain lumbung padi khas Kabupaten Tabanan. Sebuah patung gajah ditempatkan di sekitar pintu masuk sebagai penyambut kedatangan wisatawan.
Pada bagian tengah koridor direncanakan sebuah jalan utama dengan jalur pejalan kaki pada sisi kiri dan kanan. Selain itu, lahan kosong di depan rumah tradisional warga akan dipercantik dengan penataan serupa sawah berundak (terasiring).
Batu bata menjadi material utama dalam pembangunan koridor ini. Bagian atap yang berbentuk lumbung padi dibuat dari kayu jati dengan corak khas Tabanan. Jalur pejalan kaki dan jalan utama didesain menggunakan paving block, di mana pemakaian warna merah bagi jalur pejalan kaki dan warna putih untuk jalur jalan utama desa.
DATA PROYEK
Nama mahasiswa
Made Mas Surya Wiguna
Dwi Sumartana
Universitas
Warmadewa
Nama proyek
Koridor Desa Pinge
Lokasi
Desa Pinge, Kabupaten Tabanan, Bali
