STUDENT FEATURE

Matsya River Front Park

Nama Matsya River Front Park diambil dari mitologi Hindu, yakni Matsya Awatara. Dengan mengangkat analogi ikan emas (matsya), yang berarti sebuah permulaan, desain penataan sungai ini diharapkan menjadi sebuah permulaan yang baik dalam perkembangan Kota Denpasar. Bentuk gerakan ikan raksasa yang dinamis dituangkan dalam sebuah konsep desain yang melambangkan kebebasan dalam berekspresi.

Sungai sebagai lokasi proyek ini tidak hanya didesain sebagai sebuah tempat yang ditinggalkan, tapi juga menjadi sebuah wadah bagi kegiatan di dalam maupun di luar area sungai. Sungai Badung sendiri merupakan sungai yang melintasi Jalan Gajah Mada, Denpasar. Sungai ini memiliki potensi yang sangat baik, bahkan menjadi ikon di Kota Denpasar. Ketika pemerintah daerah berniat untuk menata kawasan Jalan Gajah Mada menjadi kawasan wisata, area Sungai Badung tentunya amat perlu ditata agar lebih menarik dan bermanfaat bagi warga. Oleh karena itu, proyek ini bertujuan mewadahi beragam kegiatan, mulai dari bersantai, melakukan pertemuan, menonton pertunjukan, melihat pembuatan aneka kerajinan, hingga sekadar menikmati makanan dan minuman.

Penataan kawasan sungai dilakukan dengan membagi area ke dalam konsep zona tri mandala (tiga wilayah), yaitu zona utama, madya, dan nista (luar). Zona utama ditempatkan tidak terlalu dekat dengan jalan utama, karena dimanfaatkan untuk aktivitas yang memerlukan ketenangan. Sebuah pura lengkap dengan wantilan (bangunan serbaguna) didirikan di zona ini. Selain itu, ditempatkan sejumlah gazebo sebagai tempat berinteraksi umat yang beribadah. Aktivitas sosial budaya dan masyarakat diberi ruang di zona madya. Terdapat amphitheater dan ruang seni sebagai sarana hiburan juga pembelajaran budaya bagi masyarakat. Sementara itu, zona luar dibuat untuk mewadahi aktivitas penunjang di dalam situs ini, seperti area duduk, taman, taman bermain, dan wi-fi corner. Sebagai penghubung antarzona, dibuat jalur penghubung yang mengambil filosofi bentuk tubuh ikan.

Konsep desain neo-vernacular yang diterapkan tetap mempertahankan material lokal sebagai bahan utama sehingga pengunjung tetap merasakan kehadiran nuansa Bali dalam desain ini. Material lokal yang banyak digunakan, yaitu bambu lokal dan alang-alang sintetis yang harus didatangkan dari luar daerah.

Permainan lanskap yang kreatif dan bentuk bangunan yang dinamis menjadi sebuah keindahan tersendiri pada desain ini. Kontur lahan dan vegetasi di sekitar site sengaja dipertahankan sedemikian rupa tanpa banyak melakukan gali uruk. Dengan begitu, kondisi lingkungan sungai tetap terjaga. Pemanfaatan kontur dalam desain tampak pada tempat duduk penonton di amphitheater.

Proyek ini merupakan satu dari lima nominasi yang diikutkan dalam sayembara desain nasional Archevent yang diselenggarakan Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Sayembara ini mengusung tema ‘Transformasi Identitas Sungai: Dulu, Kini, dan Nanti’.

DATA PROYEK
Nama proyek: Matsya River Front Park
Lokasi: Jalan Gajah Mada, Kelurahan Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar
Area pembangunan: 22.000 meter persegi
Luas area bangunan: 6.000 meter persegi
Tinggi bangunan: 3-4 meter, tertinggi 18 meter
Tim arsitek: Imanuel Ricky Maruli, Rio Prayoga Putra, dan IGA Anyar Banyu P

yasbetir1.xyz winbet-bet.com 1kickbet1.com 1xbet-ir1.xyz hattrickbet1.com 4shart.com manotobet.net hazaratir.com takbetir2.xyz 1betcart.com betforwardperir.xyz alvinbet.help/ ritzobet.org betforward.com.co betforward.help betfa.cam 2betboro.com 1xbete.org 1xbett.bet romabet.cam megapari.cam mahbet.cam وان ایکس بت بت فوروارد