Amanat Presiden Joko Widodo melalui Perpres No. 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum diimplementasikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan terus menambah kapasitas infrastruktur pengendalian banjir di Bandung. Setelah Terowongan Nanjung, Sudetan (Floodway) Cisangkuy, dan Kolam Retensi Cieunteung, saat ini juga telah dibangun Kolam Retensi Andir dan empat polder di Kabupaten Bandung sebagai tambahan tampungan pengendali banjir untuk mengurangi risiko banjir di kawasan Bandung Selatan.
Endra S. Atmawidjaja selaku Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan yang juga Juru Bicara Kementerian PUPR mengatakan bahwa pembangunan kolam retensi Andir dan empat polder menjadi bagian dari proyek penanggulangan banjir Kabupaten Bandung yang sudah direncanakan. Pembangunan kolam retensi dan empat polder ini merupakan kerja sama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menanggulangi banjir musiman di wilayah Dayeuhkolot dan Baleendah Kabupaten Bandung.
“Sejak masa saya kuliah di Bandung pada akhir tahun 1980-an, kawasan Bandung Selatan seperti Dayeuh Kolot, Baleendah hingga Rancaekek ini sangat padat penduduknya dan langganan digenangi banjir dengan ketinggian lebih dari 1 meter dengan durasi yang cukup lama. Oleh karenanya, keberadaan berbagai infrastruktur pengendali banjir ini sangat dibutuhkan,” jelas Endra.
Kolam Retensi Andir dirancang dan dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Ditjen Sumber Daya Air untuk mampu menampung genangan banjir sebanyak kurang lebih 160 ribu m3. Banjir yang biasa menggenangi wilayah Dayeuhkolot dan Baleendah nantinya bisa ditampung oleh kolam retensi, dan dipompa ke sungai setelah normal.
Kolam retensi Andir dibangun dengan luas daerah tangkapan air (catchment area) 149 hektare (ha), dilengkapi pompa 3 unit berkapasitas masing-masing 500 liter/detik. Selain itu juga telah dibangun empat polder, yakni Polder Cipalasari-1 dengan catchment area seluas 22 ha dan volume tampungan 1.250 m3, Polder Cipalasari-2 (catchment area 21 ha dan volume 1.250 m3), Polder Cijambe (catchment area 137 ha dan volume 1.250 m3), dan Polder Cisangkuy (catchment area 8 ha dan volume 450 m3).
Pembangunan proyek-proyek tersebut dilaksanakan sejak Desember 2020 oleh kontraktor PT Adhi Karya dan konsultan supervisi PT Raya Konsult – PT Transka Dharma Konsultan bernilai nilai kontrak konstruksi Rp 141 miliar. — Construction+ Online