Penyelesaikan pembangunan flyover (FO) Kopo di Jalan Raya Soekarno-Hatta, Bandung, terus dipercepat. FO ini dibangun dengan tujuan untuk mengurai kepadatan lalu lintas di ruas yang menjadi penghubung Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
Wilan Oktavian selaku Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta – Jawa Barat mengatakan bahwa progres konstruksi FO Kopo yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, sudah mencapai 84% dan ditargetkan rampung lebih cepat dari rencana. “Keberadaan FO sepanjang 1,3 km yang membentang di Jalan Soekarno-Hatta ini diharapkan dapat mengurai kemacetan yang kerap terjadi di persimpangan Kopo dan persimpangan Cibaduyut,” ujar Wilan.
Hal serupa ditambahkan oleh Heri Wahyu Wibowo selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.5 Jawa Barat BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat. Ia menyampaikan bahwa kemungkinan pembangunan FO Kopo dapat selesai lebih cepat dari rencana sehingga bisa digunakan masyarakat pada masa mudik Lebaran 2022. “Kalau sesuai kontrak, maka PHO (Project Hand Over) di bulan September 2022. Namun bila melihat progres pembangunan di lapangan, diharapkan bisa fungsional di akhir April, sebelum Lebaran,” terangnya.
Foto: PUPR
Pengangkatan balok beton (erection girder) FO Kopo sudah selesai dilaksanakan pada pekan lalu dan proses pengaspalan yang sedang berlangsung ditargetkan selesai pada pertengahan April mendatang. Flyover Kopo menggunakan dua jenis balok beton pracetak, yaitu PCI girder dan PCU girder. Terdapat 183 girder yang digunakan, terdiri dari 171 unit PCI dan 12 unit PCU.
Heri menambahkan bahwa saat proses erection girder, pihaknya berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas dan Dinas Perhubungan setempat untuk melakukan rekayasa arus lalu lintas agar meminimalisir kemacetan arus lalu lintas dampak dari pekerjaan tersebut. Jalan Soekarno-Hatta, terutama di kawasan Kopo, merupakan jalur utama komuter untuk wilayah Cimahi – Bandung. Selain terdapat dua persimpangan, pada area tersebut juga terdapat dua akses tol, yakni Tol Kopo dan Tol Pasir Koja sehingga jalan tersebut kerap mengalami kemacetan.
Pembangunan FO Kopo dimulai pada November 2020 dengan nilai kontrak Rp 288,76 miliar yang dananya berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Flyover ini memiliki panjang 1,3 km dan lebar 18 meter yang terdiri dari 4 lajur dan 2 jalur. — Construction+ Online
