Pada Kamis, 11 Juli 2019 lalu BCI Asia menyelenggarakan Interior Design Talks pada pameran Homedec 2019 di Hall B Jakarta Convention Centre. Talkshow ini bertajuk “Competitions and Competencies for Interior Designers” yang mengundang Chrisye Octaviani dan Seno Widyantoro dari Bitte Design Studio sebagai pemenang kompetisi regional BCI Interior Design Awards (IDA) 2018 dan 2019, serta Lea Aviliani Aziz sebagai salah satu juri BCI IDA 2019.
Bitte Design Studio menjadi salah satu pemenang BCI IDA 2018 untuk proyek Bowery, serta meraih penghargaan Merit pada proyek Mr Fox dan Park 5. Pada BCI IDA 2019 ini, Bitte kembali menjadi pemenang BCI IDA 2019 untuk proyek Artotel Haniman Ubud. Dalam sharing-nya, Chrisye dan Seno memapaparkan beberapa proyek interiornya yang memperoleh pengargaan IDA. Presentasi setiap proyeknya disertai dengan berbagai pertimbangan desain, detail elemen interior, dan pemilihan material. “Setelah mendapat apresiasi yang baik, kami semakin terpacu untuk menciptakan inovasi-inovasi desain,” tutur Seno.
Sementara itu, Lea berbagi pengalamannya selama berkiprah di dunia interior hingga akhirnya menjadi salah satu juri IDA 2019. Lea yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum HDII Pusat mengatakan bahwa ia bangga menjadi juri IDA 2019, terutama karena karya dari Indonesia cenderung lebih inovatif daripada negara lain. Ia pun memaparkan bagaimana Bitte layak menjadi pemenang pada proyek Artotel Haniman Ubud di IDA 2019 ini, yaitu karena pertimbangan desain yang diterapkan sangat inovatif.
Dengan sharing dari Bitte Design Studio dan Lea Aviliani Aziz yang dipandu oleh moderator Anton Adianto dari BCI Asia, diharapkan kedepannya para arsitek dan desainer interior dapat terpacu untuk meningkatkan kompetensinya dengan melakukan inovasi desain. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti berbagai kompetisi nasional maupun internasional, termasuk salah satunya BCI Interior Design Awards yang akan dibuka bulan September 2019 mendatang dan pemenangnya akan diumumkan tahun 2020. ― Construction+ Online
