Menurut riset dari BCI Central, industri dan hunian merupakan dua sektor yang terus bertahan di tengah hantaman pandemi pada tahun 2020 lalu hingga isu krisis yang didengungkan banyak pakar ekonomi setahun terakhir. Sentimen positif itu dibuktikan dengan semakin berkembangnya kawasan-kawasan industri di sekitar Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Pengembangan kawasan industri yang disokong dengan penataan hunian yang mumpuni dengan mengedepankan konsep smart city dan kota hijau juga menjadi pilihan masyarakat, seperti yang tengah dikembangkan lewat Cikarang International City (CINITY).
CINITY merupakan sebuah kota baru di pusat Cikarang yang terdiri dari kawasan komersial dan residensial dengan luas area pengembangan sebesar 500 hektare. PT Sri Pertiwi Sejati (SPS Group) selaku pengembang proyek mixed-use ini mengusung konsep “When Nature Meets Future”, di mana CINITY diharapkan akan menghadirkan sebuah new experience living in Cikarang yang jauh dari hiruk pikuk kawasan industri.
INTEGRASI DESAIN, LANSKAP, KONSTRUKSI & OPERASIONAL
Konsep kota yang diangkat adalah smart city, di mana kota ini memiliki intergrasi dari berbagai sisi, mulai dari desain, lanskap, konstruksi hingga tahap operasional. Integrasi itu berkesinambungan dari tahap perencanaan, pengembangan sampai dengan aplikasi skala kecil hingga ke tingkat hunian.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
DATA PROYEK
Nama Proyek: Cikarang International City (CINITY)
Lokasi: Cikarang Utara, Jawa Barat
Estimasi Selesai: 2025 (Fase 1: 50 hektare)
Luas Tapak: 500 hektare
Pemilik/Klien: PT Sri Pertiwi Sejati
Konsultan Arsitektur: Aesler International
Principal Architect: Ronny Jang
Konsultan Sipil & Struktural: CMGS Infra
Konsultan Mekanikal dan Elektrikal: CMGS Infra
Konsultan Pencahayaan: Lawang Ijo
Konsultan Arsitektur Lanskap: Lawang Ijo
Kontraktor Utama:CV Lierfi (Infrastruktur)
Foto/Gambar: PT Sri Pertiwi Sejati
