NEWS & EVENTS ONLINE EXCLUSIVE

Beradaptasi dengan Situasi, ICAD XI 2021 Hadir Kembali Usung Tema “Publik” & Perkenalkan #KEMANG12730

Foto: ICAD

Selama lebih dari satu dekade, tim dibalik Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD), yang terdiri dari beberapa arsitek dan desainer senior di bawah Yayasan Design+Art Indonesia, telah berkontribusi melalui keahlian mereka dengan menciptakan sebuah platform yang dimaksudkan untuk menjembatani seni, desain dengan berbagai disiplin ilmu; mulai dari fashion, film, perhotelan, F&B, dan lainnya.

Dalam upaya bersama untuk mencapai hal ini, ICAD telah membangun pondasinya dengan menawarkan pameran dan program yang dikurasi, menyoroti berbagai kreasi dan inovasi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Bertempat di kawasan gaya hidup Jakarta, Kemang, ICAD menampilkan seniman, desainer, dan kreator lintas disiplin terkemuka dari seluruh dunia. ICAD juga bermitra dengan platform internasional bergengsi, seperti Milan SuperDesign Show, La Biennale di Venezia, dan London Design Biennale, dalam hal kurasi dan menampilkan seni dan desain Indonesia kepada dunia.

Ketika COVID-19 memaksa dunia untuk membatasi aktivitas dari rumah, hampir semuanya beralih ke online. Kita semua menyesuaikan diri dengan situasi ini, baik dalam hal bekerja, sekolah hingga berolahraga. Namun, bagaimana dengan pameran?

ICAD XI & #KEMANG12730
Meskipun pandemi telah melanda dunia sejak tahun lalu, kita telah melihat komunitas-komunitas seni dan desain saling mendukung dalam suka dan duka. Para penyelenggara acara yang tidak lagi dapat menyambut tamu di situs fisik mereka dan mentransformasi industri di seluruh dunia kepada pameran virtual/online.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pada tahun yang ke-11 ini pagelaran ICAD tidak hanya akan berlangsung di venue utama (grandkemang Hotel Jakarta), tetapi juga bekerja sama dengan berbagai venue dan brand yang dikurasi di #KEMANG12730 untuk merayakan desain dan seni yang unik dan khas Jakarta Selatan. Tidak hanya melibatkan pameran dalam arti konvensional, ICAD yang akan berlangsung dari 21 Oktober hingga 28 November 2021, juga akan menampilkan berbagai kegiatan publik, baik secara fisik maupun virtual.

Sebagai upaya untuk memperkuat pengalaman ini, ICAD XI juga memperluas koneksinya melalui kemitraan dinamis dengan lembaga-lembaga budaya lokal dan internasional, pers, dan berbagai bisnis terkait gaya hidup. Pameran sendiri akan dikonsentrasikan ke dalam beberapa kategori, yaitu In Focus (seniman dan desainer terkemuka dari Indonesia yang diundang), Artis Tamu (seniman dan desainer internasional yang diundang), Next Gen (seniman muda inovatif yang diundang), dan Open Submission.

USUNG TEMA “PUBLIK”
Tahun ini, ICAD XI mengangkat tema “Publik” sebagai elemen yang tak terpisahkan dari seni, memicu perhatian dan diskusi mengenai bagaimana hubungan antara sebuah karya seni dan publiknya dapat saling terkait. Meyakini pentingnya publik sebagai audiens, pengguna, konsumen, dan penentu tren, ICAD XI mendorong para seniman dan desainer yang berpartisipasi untuk merespons zaman kini melalui ide-ide spekulatif tentang apa yang mungkin relevan dengan publik pasca-pandemi.

Sebagai kreator, bagaimana kehidupan di masa depan yang bisa kita bayangkan? Perubahan apa yang dapat kita perkirakan akan terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, dan bagaimana seni dan desain menanggapinya? Selain instalasi spesial dari B.J. Habibie dan Irvan A. Noe’man, ICAD XI menampilkan puluhan desainer, seniman, arsitek, musisi, komunitas dan institusi Indonesia dan internasional, di antaranya:

  • Aditya Fahrizal Hafiz (Indonesia)
  • Adrianto Sinaga (Indonesia)
  • Arahmaiani (Indonesia)
  • Arum Tresnaningtyas (Indonesia)
  • Awan Simatupang (Indonesia)
  • Budi Pradono (Indonesia)
  • Budi Santoso (Indonesia)
  • Bujangan Urban (Indonesia)
  • Cakradara Andiani (Indonesia)
  • Dea Widya (Indonesia)
  • Eddi Prabandono (Indonesia)
  • Eldwin Pradipta (Indonesia)
  • Festival Relics (Indonesia)
  • Fluxcup (Indonesia)
  • Forum Sudut Pandang (Indonesia)
  • Gubuak Kopi (Indonesia)
  • Handoko Hendroyono (Indonesia)
  • Hestu Setu Legi (Indonesia)
  • Festival Relics (Bagus Pandega, Randy
  • Danistha, Nara Anindyaguna, Coune)
  • (Indonesia)
  • Patrick Hartono (Indonesia)*
  • Irwan Ahmett (Indonesia)
  • Jatiwangi Art Factory (Indonesia)
  • Jumaldi Alfi (Indonesia)
  • Komikazer/Reza Mustar (Indonesia)
  • Naomi Samara (Indonesia)
  • Nina Nuradiati (Indonesia)
  • Nindityo Adipurnomo (Indonesia)
  • Panji Wisesa (Indonesia)
  • Ridwan Kamil (Indonesia)
  • Sheila Rooswitha Putri (Indonesia)
  • Taba Sanchabakhtiar (Indonesia)
  • Vendy Methodos (Indonesia)
  • Aung Myat Htay (Myanmar)
  • Bo Wang (Cina)
  • Charles Lim (Singapore)
  • Goran Despotoyski (Serbia)
  • Mark Salvatus (The Philippines)
  • Takashi Makino (Japan)
  • Nicolas Champeaux
  • Gilles Porte (Perancis)*

*Penampilan tambahan (kerjasama dengan IFI)

PROGRAM & ACARA
ICAD XI juga akan menghadirkan lebih dari 35 program, seperti pemutaran film, masterclass, diskusi, workshop, dan penampilan daring yang diselenggarakan bersama institusi mitra local dan internasional. Semua program ini ditujukan untuk berbagi wawasan dan inspirasi, tanpa dipungut biaya.

Berikut beberapa program yang akan berlangsung dalam pagelaran ICAD XI:

  • Roundtable (daring) yang diselenggarakan dengan Superstudio, Milan. Pada diskusi ini, akan dihadirkan beberapa pembicara yang akan membahas perkembangan seni dan desain di Indonesia dan Italia: Gisella Borioli (Pendiri dan CEO, Superstudio Group), Diana Nazir (Pendiri dan Direktur, ICAD), Fulvia Ramogida (Ketua Relasi, Superstudio Group), Christopher Tanihaha (Desainer Indonesia di Milan)
  • Roundtable (daring) yang diselenggarakan dengan London Design Biennale (LDB), London. Pada diskusi ini, akan dihadirkan perwakilan LDB, serta Pavilion Indonesia di LDB, untuk membahas keterlibatan Indonesia di perhelatan internasional bergengsi tersebut: Victoria Broackes (Direktur, LDB), Dea Widya (Seniman, Paviliun Indonesia di LDB), Joshua Simanjuntak (Juri, Paviliun Indonesia di LDB).
  • Diskusi (daring) yang diselenggarakan bersama Institut Francais d’Indonesie (IFI), menghadirkan desainer Indonesia dan Perancis (Amaury Poudray, Alvin T, Francis Surjaseputra, dll) dengan topik yang berhubungan dengan perkembangan dan masa depan desain.

Diana Nazir selaku Steering Committee mengatakan, “Pandemi telah berdampak besar pada bagaimana kita semua menjalani kehidupan. Kita dihadapkan pada tantangan dan dipaksa untuk beradaptasi dan berubah. Cara kita bekerja, berkomunikasi, membuat pilihan, dan mencari informasi telah berubah, sebagian besar karena kesediaan kita untuk mengadopsi berbagai alat dan layanan digital baru. Di masa yang akan datang, COVID-19 tidak akan menghilangkan nilai dari pameran tatap muka; melainkan menimbulkan berbagai cara baru untuk mempresentasikannya dengan lebih kreatif.”

Edwin Nazir selaku Festival Director mengatakan, “ICAD selalu mengedepankan kolaborasi kreatif sejak pameran pertamanya di tahun 2009. Tahun ini kami memperluas mitra venue kami yang terletak di area yg selama ini dikenal sebagai area desain dan seni di Jakarta Selatan, yaitu Kemang. Pameran dan beberapa program publik akan berlangsung secara fisik maupun virtual. Sejalan dengan tema ICAD XI, “Publik”, kami ingin memperkuat dan memperluas pengalaman public, serta menjadi selebrasi desain dan seni kontemporer Indonesia.”

Kendati ICAD XI sudah selesai, namun pamerannya masih bisa dilihat secara virtual di website www.arturaicad.com. — Construction+ Online

yasbetir1.xyz winbet-bet.com 1kickbet1.com 1xbet-ir1.xyz hattrickbet1.com 4shart.com manotobet.net hazaratir.com takbetir2.xyz 1betcart.com betforwardperir.xyz alvinbet.help/ ritzobet.org betforward.com.co betforward.help betfa.cam 2betboro.com 1xbete.org 1xbett.bet romabet.cam megapari.cam mahbet.cam وان ایکس بت بت فوروارد