NEWS & EVENTS ONLINE EXCLUSIVE

Waspadai Kemacetan Akibat Rekayasa Lalu Lintas Selama Pengerjaan Proyek MRT Fase 2A

Foto: Shutterstock

Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A terus dilaksanakan. Selain tahap pemasangan Diaphragm Wall (D-Wall) atau dinding penahan tanah di Stasiun Monas yang merupakan bagian dari paket kontrak 201 (CP201) Bundaran HI-Harmoni, progres lainnya juga terjadi di area Stasiun Thamrin yang telah memasuki tahap relokasi drainase, persiapan pembangunan D-Wall, seperti soil pit, silo foundation, dan persiapan tunneling.

Plt Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan untuk mendukung pekerjaan Fase 2A ini, PT MRT Jakarta bersama Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) akan melakukan rekayasa lalu lintas lanjutan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas selama masa konstruksi.

Adapun rekayasa lalu lintas ini diberlakukan mulai Senin, 22 Maret 2021 sampai Rabu, 30 Juni 2021, dengan detail sebagai berikut:

PEKERJAAN KONSTRUKSI PERSIAPAN TEROWONGAN PADA SISI UTARA STASIUN BUNDARAN HI

  1. Pengalihan lalu lintas tahap 1-4 pada sisi Utara Stasiun Bundaran HI periode 22 Maret sampai 14 April 2021:
    a, Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota), di depan Gedung Lippo Thamrin hingga Menara Topas yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1), dibagi menjadi 2, yaitu sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Dengan konfigurasi sisi kiri median tengah menjadi 3 jalur kendaraan regular, dan sisi kanan median tengah menjadi 1 lajur campur (mixed traffic) kendaraan regular dan bus Transjakarta (3+1).
    b. Di depan Gedung Menara Topas hingga depan Bawaslu kembali menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1).
    c. Setelah Gedung Bawaslu tepatnya di depan Gedung Jaya, lajur kendaraan dibagi menjadi 2 yaitu sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Dengan konfigurasi sisi kiri median tengah menjadi 1 jalur campur (mixed traffic) antara kendaraan reguler dan bus Transjakarta dan 2 lajur kendaraan regular (2+1), dan sisi kanan median tengah menjadi 1 lajur kendaraan regular.
    d. Sementara Jalan M.H Thamrin sisi timur (arah Blok M) di depan Gedung Sinarmas yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1), dibagi 2 menjadi sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Dengan konfigurasi sisi kiri median tengah menjadi 3 lajur kendaraan regular, dan sisi kanan median tengah menjadi 1 lajur kendaraan regular dan 1 jalur campur (mixed traffic) antara kendaraan reguler dan bus Transjakarta (1+1).
    e. Pekerjaan yang dilakukan adalah perkuatan tanah untuk akses peluncuran Mesin Bor Terowongan atau Tunnel Boring Machine (TBM), serta pembongkaran pile/sheet pile sisi
  2. Pengalihan lalu lintas tahap 1-4A, periode 15 April sampai 30 April 2021:
    a. Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota) di depan Gedung Lippo Thamrin hingga Menara Topas dibagi 2 menjadi sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Dengan konfigurasi sisi kiri median tengah menjadi 3 jalur kendaraan regular dan sisi kanan median tengah menjadi 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular (3+1).
    b. Di depan Menara Topas hingga Gedung Bawaslu kembali menjadi 5 lajur kendaraan regular dan 1 lajur TransJakarta (5+1).
    c. Terjadi pergeseran lajur pada persimpangan Jalan MH Thamrin-Jalan Wahid Hasyim (persimpangan Sarinah).
    d. Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota) di depan Gedung Jaya memiliki konfigurasi yang sama dengan tahap 1-4.
    e. Jalan MH Thamrin sisi timur (arah Blok M) di depan Gedung Sinarmas memiliki konfigurasi yang sama dengan tahap 1-4.
    f. Pekerjaan yang dilakukan adalah perkuatan tanah untuk akses peluncuran Mesin Bor Terowongan atau TBM, serta pembongkaran pile/sheet pile sisi barat.
  3. Pengalihan lalu lintas tahap 1-4B, periode 1 Mei 2021 sampai 4 Juni 2021:
    a. Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota) mulai dari Gedung Lippo Thamrin hingga Gedung Bawaslu tetap sama dengan konfigurasi lajur kendaraan pada tahap 1-4A.
    b. Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota) di depan Gedung Jaya berubah menjadi 4 lajur kendaran regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular (4+1).
    c. Jalan MH Thamrin timur (arah Blok M) di depan Menara Cakrawala yang semula terdiri dari 5 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Tranjakarta (5+1), dibagi 2 menjadi sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Dengan konfigurasi sisi kiri median tengah menjadi 3 lajur kendaraan regular, dan sisi kanan median tengah menjadi 1 lajur Transjakarta (3+1).
    d. Di depan Sinarmas lajur dibagi 2 menjadi sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Sisi kiri median tengah menjadi 4 lajur kendaraan regular, dan sisi kanan median tengah menjadi 1 lajur mixed Transjakarta.
    e. Pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan pemasangan dinding penahan tanah di area akses peluncuran mesin bor terowongan atau TBM dan pembongkaran pile/sheet pile sisi timur dan barat.

REKAYASA LALU LINTAS KONSTRUKSI STASIUN THAMRIN MRT JAKARTA

  1. Pengalihan Lalu Lintas tahap 1-2B, periode 1 April sampai 31 Mei 2021:
    a. Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota) mulai dari depan BPPT hingga halte sementara Transjakarta Bank Indonesia tetap sama dengan kondisi lalu lintas yang ada saat ini.
    b. Jalan MH Thamrin sisi timur (arah Blok M) mulai dari depan Kementrian ESDM hingga halte sementara Transjakarta Thamrin 10 tetap sama dengan kondisi lalu lintas yang ada saat ini.
  2. Pengalihan lalu lintas tahap 1-2C, periode 1 Juni sampai 30 Juni 2021:
    a. Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota) mulai dari depan BPPT hingga depan Bank Indonesia yang semula terbagi menjadi 2 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta di sisi kiri median dan 2 lajur regular di sisi kanan median tengah, berubah menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular (4+1).
    b. Jalan MH Thamrin arah Selatan mulai dari depan Kementrian ESDM hingga depan Thamrin 10 yang semula terdiri dari 5 lajur kendaraan regular dan 1 lajur khusus Transjakarta (5+1), berubah menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular (4+1).

Pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan perkuatan tanah berupa power blender, jet grouting, dan pemasangan dinding diafragma sebagai struktur penahan tanah untuk konstruksi Stasiun Thamrin. PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) selaku kontraktor pelaksana senantiasa memastikan kenyamanan dan keselamatan para pengguna jalan tetap terjaga selama proses konstruksi berlangsung dengan memasang rambu lalu lintas, marka jalan, dan lampu penerangan jalan umum (PJU). – Construction+ Online