Di tengah munculnya kembali varian terbaru COVID-19 yang menyebabkan diberlakukannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat, PT Waskita Karya (Persero) Tbk justru menandatangani kontrak baru sebanyak 6 proyek dengan nilai total Rp 562 miliar pada akhir Semester I 2021. Hal ini disampaikan perusahaan tersebut melalui siaran persnya belum lama ini.
Keenam kontrak baru tersebut terdiri dari proyek Jalan Long Semamu-Long Bawan 2 senilai Rp 143 miliar dan proyek pembangunan Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Tahap III dengan nilai kontrak mencapai Rp 158 miliar milik Kementerian PUPR. Empat lainnya adalah pengembangan Pavement Runway Service Performance Bandar Udara Hang Nadim Batam senilai Rp 96 miliar, proyek Penataan Kawasan Pura Besakih milik Pemerintah Daerah Bali dengan nilai kontrak mencapai Rp 110 miliar, proyek Rumah Susun dan Townhouse Duren Tiga Tahap 2 milik PT Bukit Asam Tbk dengan nilai kontrak mencapai Rp 55 Miliar, serta Tower Transmisi tahun 2021 milik PT PLN (Persero).
Sementara itu, Waskita yang tergabung dalam konsorsium bersama beberapa kontraktor lain juga dinyatakan lolos proses kualifikasi pada proses tender proyek Pipanisasi Cikampek-Plumpang milik PT Pertamina (Persero) dan proyek Penyiapan Lahan Industri Utara dan Selatan milik PT Pupuk Kaltim.
“Waskita terus berkomitmen untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan para pemilik proyek. Penyelesaian proyek yang tepat waktu dengan mutu terbaik menjadi prioritas Waskita,” ujar Ratna Ningrum selaku Senior Vice President Corporate Secretary Waskita. Tentu saja, implementasi protokol kesehatan yang ketat di lingkungan proyek menjadi bagian dari aturan tegas Waskita untuk tetap taat pada kebijakan pemerintah, serta terus melaksanakan proses produksi untuk memastikan progres dari setiap proyek tercapai.
Hingga akhir Semester 1 tahun 2021, Waskita mampu merealisasikan divestasi atas tiga dari sembilan ruas yang ditargetkan untuk dirilis pada tahun ini. Waskita telah merilis ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Tol Cinere-Serpong, dan Tol Batang-Semarang. — Construction+ Online
