NEWS & EVENTS ONLINE EXCLUSIVE

Tuntas Februari 2021, Pengisian Air Bendungan Gongseng Akan Penuhi Irigasi 6,191 Hektar Lahan Pertanian

Foto: PUPR

Bendungan Gongseng yang terletak di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sudah dibangun sejak 2018. Proses pengisian air atau impounding-nya telah berjalan lebih dari 2 bulan dan jumlah air yang telah masuk ke kolam bendungan tersebut telah mencapai 17,53% atau sekitar 79,57 meter dari elevasi puncak setinggi 93 meter. Seluruh bendungan ditargetkan akan terisi penuh pada Februari 2022 mendatang.

Saat meninjau Bendungan Gongseng pada 21 November 2021 lalu, Tenaga Ahli Menteri PUPR Bidang Lingkungan Sudirman mengatakan bahwa meskipun telah memasuki tahap pengisian, diharapkan tetap dilakukan penghijauan di area sabuk hijau (greenbelt) bendungan sebagai langkah konservasi lahan. “Saya minta untuk ditanami pohon buah-buahan, seperti pohon Nangka dan mangga. Jangan hitungan belasan, tetapi sekaligus yang banyak, kalau perlu sampai seribu pohon,” jelasnya.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan 1 BBWS Bengawan Solo Rifki Maulana mengatakan bahwa pengisian air Bendungan Gongseng Bojonegoro dilakukan melalui penutupan pintu conduit. Diharapkan tampungan Waduk Gongseng telah penuh sampai melimpas (tertuang) pada spillway (bangunan pelimpah) dalam waktu lima bulan ke depan. “Mudah-mudahan nanti pada bulan Februari 2022 mendatang sudah penuh pengisiannya, sehingga bisa segera dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi di Kabupaten Bojonegoro,” ungkap Rifki.

Foto: PUPR

Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo berfungsi untuk memenuhi kebutuhan irigasi sawah seluas 6,191 hektar. Selain untuk irigasi, bendungan ini juga difungsikan untuk penyediaan air baku 300 liter/detik, konservasi pariwisata, reduksi banjir hingga 133,27 meter kubik/detik, serta sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 megawatt.

Bendungan Gongseng dikerjakan memanfaatkan kontraktor pelaksana PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai kontrak senilai Rp 578 miliar dengan konsultan supervisi PT Inakko Internasional Konsulindo KSO, PT Tuah Agung Anugrah – PT Hilmy Anugrah. Bendungan berkapasitas tampung 22,43 juta meter kubik tersebut merupakan bendungan tipe urugan batu inti tegak dengan tinggi bendungan utama 34 meter dan panjang puncak total mencapai 422 meter. — Construction+ Online