Kembalinya aktivitas kerja dan sosial pasca-Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) di Jakarta dan kota-kota lainnya, telah menghidupkan lagi tempat-tempat komunal di mana-mana, termasuk coffeeshop. Salah satu tempat kopi yang cantik meski dibuat sederhana dalam balutan warna monokrom dan material konstruksi yang menonjol adalah Tujuhari Coffee di Jakarta Selatan.
Ukuran ruangnya sendiri tidak terlalu besar, hanya 150 meter persegi. Didesain oleh Studio Kota, proyek ini berusaha memfasilitasi keinginan klien untuk memasukkan banyak program fungsi ke dalamnya. Tidak hanya memuat fungsi F&B, Tujuhari Coffee ini juga dimaksudkan sebagai tempat yang dapat mendorong produktivitas dan memberi kesempatan bagi pengunjung agar bisa bersosialisasi dengan baik.
SOCIAL CONDENSER YANG FLEKSIBEL
Untuk menjawabnya, Studio Kota memperkenalkan sebuah konsep ruang yang fleksibel, di mana penataan furniturnya akan mengikuti kebutuhan ruang saat itu. Ruangan multifungsi ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai acara, mulai dari presentasi, konser mini hingga pameran seni. Jika tidak ada acara, maka penempatan kursi dan meja dapat disesuaikan kembali dengan pemakaian normal.
Konsep social condenser ini yang menjadi jiwa dari Tujuhari Coffee, di mana konsep tersebut diterjemahkan menjadi sebuah ruang yang mendorong orang dari berbagai latar belakang dan profesi untuk saling berinteraksi satu sama lain dalam satu tempat.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
DATA PROYEK
Nama Proyek: Tujuhari Coffee
Lokasi: Grand Wijaya Center, Jakarta Selatan
Selesai: Oktober 2019
Klien/Pemilik: Tujuhari
Luas Bangunan: 150 meter persegi
Konsultan Desain Interior: Studio Kota
Principal Designer: Erick Kristanto
Kontraktor Interior Fit-Out: Komune
Foto: Kafin Noe’man & Peter Sutedja
