NEWS & EVENTS ONLINE EXCLUSIVE

Sanggup Airi 4.284 Hektare ke Subang dan Indramayu, Bendungan Sadawarna Akan Selesai Agustus 2022

Foto: PUPR

Pembangunan bendungan di sejumlah daerah untuk mewujudkan ketahanan air dan ketahanan pangan nasional terus dilanjutkan. Salah satu bendungan yang tengah dirampungkan adalah Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Saat ini, progres konstruksi proyek bendungan ini telah mencapai 83% dan ditargetkan selesai pada tahun 2022.

Pembangunan bendungan ini bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir. “Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Hal yang sejalan juga disampaikan oleh Bastari selaku Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Kementerian PUPR. Bendungan Sadawarna merupakan salah satu Program Strategis Nasional di bidang Sumber Daya Air yang mampu menampung 44,61 juta m3 untuk mensuplai irigasi seluas 4.284 hektare di Kabupaten Subang dan Indramayu. “Diharapkan suplai air irigasi dari Bendungan Sadawarna dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun,” ujar Bastari.

Foto: PUPR

Bendungan Sadawarna juga dipersiapkan untuk memasok air baku sebesar 0,36 hingga 1 m3/detik untuk Kawasan Pelabuhan Patimban dan Pantura Jawa Barat, khususnya Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang, serta memiliki potensi sumber pembangkit listrik sebesar (PLTA) sebesar 2 MW. Bendungan ini membendung Daerah Aliran Sungai Cipunagara yang memiliki panjang 137 km, mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara ke Laut Jawa, tepatnya di wilayah utara Jawa Barat. Dengan luas genangan 670 hektar, bendungan ini berpotensi mereduksi banjir di 3 kabupaten yang dilalui DAS Cipunagara, yakni Subang, Sumedang, dan Indramayu sebesar 26,90 m3/detik.

Proyek bendungan ini dibangun sejak dimulainya kontrak pada November 2018 dan ditargetkan selesai Agustus 2022. Pembangunannya dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR dengan total biaya APBN sebesar Rp 1,9 triliun. Pembangunan Bendungan Sadawarna ini dikerjakan dalam dua paket. Paket I oleh Kerja Sama Operasi (KSO) PT Wijaya Karya – PT Daya Mulia Turangga – PT Barata Indonesia dengan nilai kontrak sebesar Rp 1 triliun. Paket II dikerjakan KSO PT Nindya Karya – PT Adhi Karya senilai Rp 907,6 miliar. — Construction+ Online