NEWS & EVENTS ONLINE EXCLUSIVE

Sambut ASEAN Summit 2023, Jalan Akses Labuan Bajo – Golo Mori Diresmikan

Foto: PUPR

Jelang pelaksanaan ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan jalan baru Labuan Bajo menuju Golo Mori di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peresmian jalan baru ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara sederhana dengan penandatangan prasasti di KM 16, Selasa, 14 Maret 2023.

Peresmian ini juga dihadiri oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, dan Direktur Utama PT Wika Agung Budi Waskito. Pembangunan Jalan Akses Labuan Bajo – Golo Mori mendukung akses Kawasan Ekonomi Khusus Tana Mori yang berada tidak jauh dari Desa Golo Mori. Lokasi tersebut nantinya digunakan untuk retreat para leaders saat ASEAN Summit 2023 di tanggal 9 hingga 11 Mei 2023 yang akan datang.

Pembangunan jalan akses Labuan Bajo – Golo Mori juga bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dalam rangka pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo. “Kawasan antara Labuan Bajo dengan Golo Mori nantinya dapat berkembang dengan baik serta pengembangan Labuan Bajo akan semakin terdukung oleh fasilitas jalan yang kita bangun,” jelas Presiden Jokowi.

Foto: PUPR

Akses Labuan Bajo – Golo Mori mulai dibangun pada April 2022 dengan anggaran APBN senilai Rp 481 miliar. Pembangunan jalan ini sepanjang 25 km terbagi menjadi 5 segmen, yaitu Labuan Bajo – Simpang Nalis sepanjang 6,15 km, Simpang Nalis – Simpang Kenari sepanjang 6,50 km, Simpang Kenari – Warloka sepanjang 5,10 km, Warloka – Tanamori sepanjang 4,25 km, dan peningkatan jalan menuju Desa Golo Mori sepanjang 3 km.

“Dulu ruas menuju Desa Golo Mori merupakan jalan tanah dan berbatu dengan jarak tempuh 3 jam. Sekarang cukup ditempuh dalam 30 menit dari Kota Labuan Bajo, dengan pemandangan yang sangat indah,” tambah Menteri Basuki.

Selain jalan, dilakukan peningkatan kualitas 4 jembatan, yakni Jembatan Nanganae 60 meter, Jembatan Wae Mburak 35 meter, Jembatan Wae Kenari 40 meter, dan Jembatan Soknar 40 meter. Pelaksanaan pembangunannya di bawah tanggung jawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya dan konsultan manajemen konstruksi PT Yodya Karya.

Pembangunan Akses Labuan Bajo – Golo Mori juga mengedepankan pendekatan prinsip kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan sehingga bagaimana ruas jalan yang dibangun terasa nyaman, aman, dan sejuk dengan banyak pepohonan. “Jalan wisata ini termasuk jalan dua lajur yang sifatnya arterial. Jadi kami harap masyarakat menjaga dan jangan membuat apa yang kita sebut hambatan samping, terlalu banyak warung di pinggir jalan, bahkan menjadi kumuh. Ini penting sekali untuk mempertahankan daya jual wisata di Labuan Bajo,” jelas Hedy Rahadian selaku Dirjen Bina Marga. — Construction+ Online