Pengembangan ibu kota negara (IKN) baru yang nantinya akan terletak di Kalimantan Timur kembali dimunculkan. Disebutkan bahwa artisan investor asing tertarik untuk ikut serta dalam pengembangannya, salah satu yang terbesar datang dari Jepang. Hal itu dikemukakan oleh Tri Dewi Virgiyanti selaku Direktur Perkotaan, Perumahan, dan Pemukiman Bappenas dalam forum diskusi bertajuk “Indonesia’s New Capital: Opportunities and Challenges” yang dilaksanakan Minggu, 16 Agustus 2020. Investor dari Jepang ini akan membiayai pembangunan IKN dengan syarat bahwa akan ada sekitar 50 juta orang yang tinggal dan menetap di sana.
Pembangunan fisik IKN baru akan dimulai tahun 2021 melalui Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dengan melibatkan sejumlah K/L yang terkait sembilan aspek, yakni lingkungan, permukiman, sanitasi, air bersih, transportasi, infrastruktur, dan lain-lain. Rencana atau masterplan pemindahan IKN tersebut masih terus dibahas dan didiskusikan, dan ditargetkan selesai akhir 2020. Aspirasi dan masukan dari masyarakat dari dialog-dialog publik yang diselenggarakan selama ini ditampung oleh pemerintah. Oleh karenanya, terbuka kemungkinan melakukan penyesuaian-penyesuaian, termasuk melalui penggerakan ekonomi dengan melibatkan kota-kota dan kabupaten di luar Sepaku, Penajam Paser Utara, Samarinda, dan Balikpapan.
Pengembangan IKN baru ini berada di bawah Badan Otorita Ibu Kota Negara. Presiden Joko Widodo belum lama ini telah mengumumkan empat nama calon kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara Baru, yakni Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama; Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro; Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana; dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas. Tidak lama lagi Presiden Jokowi akan menandatangani peraturan presiden mengenai keputusan pengangkatan kepala badan otorita IKN ini. — Construction+ Online