PROJECTS

Puri Giri Natha

Pada masa pemerintahan Gubernur Timor Leste Mario Vegas Carrascalao pada 1987, sebuah pura dibangun sebagai tempat ibadah umat Hindu yang ada di sana. Pura yang terletak di atas bukit kecil itu diberi nama Pura Giri Natha, dan merupakan pura satu-satunya di Timor Leste. Namun, ketika Timor Leste memisahkan diri dari Republik Indonesia, Pura Giri Natha terabaikan.

KEARIFAN LOKAL
Bangunan pura yang tidak lagi terawat pasca-pembentukan Republik Demokratik Timor Leste ternyata tidak menghalangi minat warga Hindu Bali untuk mendatangi pura ini. Bahkan, ada pula pemeluk Hindu dari lain negara yang datang. Oleh karena itu, muncul inisiatif untuk merevitalisasi bangunan pura.

Tujuan pembangunan kembali kompleks pura ini ialah menyediakan tempat beribadah tak hanya bagi umat Hindu Bali, tapi juga umat Hindu dari negara lain, menciptakan sebuah landmark dan monumen jalinan budaya antara Timor Leste dan Indonesia, serta mewujudkan sebuah objek wisata spiritual.

Seperti halnya kompleks pura di Bali, Pura Giri Natha dibagi dalam tiga bagian, yaitu halaman luar (nista mandala), halaman tengah (madya mandala), dan bagian dalam yang merupakan tempat berlangsungnya upacara keagamaan. Meskipun arsitektur khas Bali diterapkan untuk revitalisasi Pura Giri Natha, kearifan lokal Timor Leste tak begitu saja diabaikan. Arsitektur khas Bali muncul dalam pembuatan bangunan padmasana (tempat pemujaan), lengkap dengan ukiran dan ornamen khas Bali. Sementara itu, balai-balai sebagai tempat menyiapkan sarana upacara (bale piasan) mengadopsi rumah adat Dili yang berbentuk rumah panggung peninggalan Liurai Motael.

Perpaduan desain itulah yang kemudian memungkinkan untuk penggunaan sejumlah material lokal yang dapat ditemui di Timor Leste, semisal ijuk dan batu paras. Namun demikian, ada beberapa material yang harus didatangkan langsung dari Bali. Hal itu disebabkan adanya tuntutan aturan religius dalam mendirikan sebuah pura. Selain itu, pekerja yang terlibat dalam pembuatan bangunan pura juga didatangkan langsung dari Bali.

DATA PROYEK
Nama proyek:
Pura Giri Natha
Lokasi: Taibesi, Republik Demokratik Timor Leste
Rencana selesai: Desember 2017
Luas area bangunan: 4.975 meter persegi
Jumlah ruangan/bangunan: 20 bangunan
Tinggi bangunan: 10 meter
Klien/pemilik: Democratic Republic of Timor Leste, Prime Minister-Sociedade Civil
Firma arsitek: Ikayana Udayana-Goldmonk Architecture
Arsitek utama: DR Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, ST, MA
Foto/gambar: Goldmonk Architecture