NEWS & EVENTS ONLINE EXCLUSIVE

PUPR Bangun Lima Bendungan Baru Tahun 2020

Bendungan Sepaku Semoi | Image by PUPR

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan bendungan baru di sejumlah provinsi untuk memenuhi target ketahanan air dan pangan secara nasional, khususnya penyediaan air baku sebesar 54,81 m3/detik pada 2024. Beberapa bendungan tersebut, antara lain: Bendungan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat, Bendungan Sepaku Semoi di Kalimantan Timur, Bendungan Jragung di Jawa Tengah, Bendungan Ameroro di Sulawesi Selatan, dan Bendungan Budong-budong di Sulawesi Barat. Dua di antaranya telah terkontrak, yakni Bendungan Tiu Suntuk dan Bendungan Sepaku Semoi, sementara tiga lainnya sedang dalam proses lelang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Di samping itu, kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal. Menteri Basuki mengatakan bahwa pembangunan bendungan ini diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya sehingga bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani.

Bendungan Tiu Suntuk berada di Desa Mujahidin, Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Bendungan ini memiliki kapasitas tampungan total sebesar 56 juta m3 dengan luas genangan 337 ha. Groundbreaking-nya sudah dilakukan pada Februari 2020 dan ditargetkan selesai pada 2023. Pembangunan bendungan ini dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (NTB) dengan kontraktor PT Nindya Karya – PT Bahagia Bangun Nusa KSO untuk paket I senilai Rp650 miliar.

Selanjutnya, bendungan yang telah terkontrak adalah Bendungan Sepaku Semoi yang berada di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Bendungan ini memiliki kapasitas tampungan sebesar 11 juta m3 dengan luas genangan 232,51 ha. Kehadirannya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air baku di kota Balikpapan sebesar 2.500 liter/detik. Pembangunan bendungan senilai Rp 711 miliar ini dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan III dengan kontraktor PT Brantas Abipraya.

Bendungan Jragung berlokasi di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang berkapasitas tampung 90 juta m3 dengan luas genangan 503,1 ha. Bendungan ini ditargetkan selesai pada 2024 dan memberikan manfaat untuk suplai air irigasi seluas 6.435 ha, air baku 1.000 liter/detik, dan mereduksi banjir 68%. Biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 2,72 triliun.

Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Selatan memiliki kapasitas tampung 55,12 juta m3 dan luas genangan 244,06 ha. Bendungan yang ditargetkan selesai pada 2023 ini bermanfaat untuk air irigasi seluas 1.460 ha, reduksi banjir 584 m3/detik, air baku 511 liter/detik, dan penyediaan potensi energi listrik sebesar 1,3 MW. Estimasi anggaran pembangunan ini sebesar Rp 1,62 triliun.

Bendungan Budong-budong akan dibangun di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Bendungan ini memiliki kapasitas tampungan 65 juta m3, ditargetkan selesai pada 2023 dengan manfaat suplai air irigasi seluas 3.500 ha, reduksi banjir 106,76 m3/detik, air baku 410 liter/detik, dan penyediaan potensi energi listrik sebesar 0,6 MW. Biaya pembangunan bendungan ini sebesar Rp 1,34 triliun. — Construction+ Online