Jalan Lintas Pantai Selatan atau Pansela Jawa menjadi jalur alternatif para pemudik yang telah disiapkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2022 ini, selain Lintas Pantai Utara (Pantura) dan Lintas Tengah Pulau Jawa. Persiapan jalur-jalur alternatif mudik ini merupakan bagian dari perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingat antusiasme pemudik yang sangat tinggi setelah tidak bisa mudik selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.
Pemerintah ingin agar persiapan mudik Lebaran 2022 lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. “Salah satu persiapannya adalah Lintas Pansela ini bisa menjadi alternatif bagi para pemudik sehingga beban lalu lintas terbagi dan tidak menumpuk di Lintas Pantura dan Lintas Tengah Jawa,” jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Foto: PUPR
Selain kondisi jalan yang sudah bagus, pemudik juga bisa sekaligus menikmati pemandangan di sepanjang jalur Pansela yang melewati banyak tempat lokasi wisata pantai. Sebagai dukungan kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran 2022, Kementerian PUPR telah menyiapkan Posko Mudik Sapta Taruna termasuk di Jalan Pansela wilayah Jawa Tengah (Jateng) – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Telah disiapkan empat Posko Siaga Mudik Sapta Taruna di Pansela wilayah Jateng – DIY, masing-masing sebanyak dua posko di wilayah Jateng, tepatnya di Jalan Daendels, Sawah, Depokrejo, Kabupaten Purworejo dan di Ruas Giriwoyo – Glonggong (KM. 77+550). Sementara itu, untuk wilayah DIY terdapat di Ruas Tepus – Jerukwudel Kabupaten Gunung Kidul dan Ruas Samas – Girijati Kabupaten Bantul.
Wida Nurfaida selaku Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng – DIY mengatakan bahwa dirinya juga sudah mengecek kesiapan Penerangan Jalan Umum (PJU) untuk keselamatan pengendara dari Jladri ke arah Yogya. “Ada spot tertentu yang tidak ada PJU, kita pasang patok lalu lintas atau delineator pengaman, guardrail ataypagar pengaman jalan, dan stiker pantul (reflektor),” tambahnya.
Total panjang Pansela di Jateng – DIY adalah 332,91 km dan sampai September 2021 sudah terbangun 165,13 km di Jateng dan 92,81 km di DIY, masih tersisa untuk di Jateng sekitar 47,4 km dan di DIY 27,57 km. “Jadi secara progres gabungan 80% sudah terbangun, dan sementara sisanya ada yang sedang dalam masa konstruksi,” jelas Wida. — Construction+ Online
