NEWS & EVENTS ONLINE EXCLUSIVE

Pertumbuhan Konstruksi dan Real Estat Merosot Tajam Selama PSBB Tahap II

Foto: Akhmad Dody Firmansyah / Shutterstock

Penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tahap II atau PSBB Pengetatan yang dimulai Senin (14 September 2020) hingga Minggu (11 Oktober 2020) di Jakarta telah membuat sektor konstruksi dan real estat mengalami konstraksi hebat. Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual “APBN KITA” edisi Oktober yang dilakukan Senin, 19 Oktober 2020.

“Sama seperti perdagangan, sektor konstruksi dan real estat mengalami tekanan cukup dalam. Ini korelasinya cukup besar karena adanya PSBB yang diperketat,” ujar Menteri Sri Mulyani. Akibat PSBB Pengetatan tersebut terjadi penurunan kegiatan konstruksi dan penjualan properti selama 1 bulan yang kemudian berimbas pada penurunan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dalam Negeri sebanyak 26,66%. Penerimaan PPN Dalam Negeri ini mengalami sedikit kenaikan sebelumnya, kendati tidak signifikan sebesar 1,6% pada bulan Juli 2020.

Sebagai catatan, pertumbuhan kedua sektor tersebut terus mengalami penurunan pada Kuartal III atau periode Juli hingga September 2020. Pada bulan Juli, penurunan pertumbuhan kedua sektor tersebut mencapai 16,71%, Agustus menjadi 28,77%, dan September kembali terperosok menjadi 48,59%.

Gubernur DKI Anies Baswedan telah mengubah status PSBB Tahap II atau Pengetatan menjadi PSBB Transisi selama dua minggu, yakni dimulai Senin (12 Oktober 2020) hingga Minggu (25 Oktober 2020). – Construction+ Online