Jika kita bicara mengenai dunia konstruksi, maka bidang yang paling dominan di dalamnya adalah teknik sipil karena disiplin keteknikan ini merupakan dasar dan paling banyak digunakan dalam kegiatan pembangunan dan pengembangan konstruksi. Dengan semakin majunya pengetahuan kita tentang ilmu teknik sipil, saat ini kita bisa menyaksikan cukup banyak karya-karya kreatif-inovatif yang bermunculan di tanah air. Salah satunya adalah konstruksi Jembatan Layang Lengkung LRT dari Jalan Gatot Subroto ke Jalan Rasuna Said di Jakarta Selatan yang mengaplikasikan desain struktur jembatan dan sistem kontruksi yang tergolong maju (advance) sehingga mengundang kekaguman.
Pembangunan jalur layang LRT di kawasan Kuningan, Jakarta
Contoh yang lain adalah Jembatan Layang Lengkung Semanggi (Simpang Susun Semanggi) di Jakarta Pusat yang desain dan konstruksinya menantang, tetapi menghasilkan sebuah keindahan. Proyek-proyek lainnya adalah Jembatan Tumbang Samba di Kalimantan Tengah, Jembatan Suramadu di Jawa Timur, Jembatan Sei Alalak di Kalimantan Selatan (sedang dibangun) yang memiliki keistimewaan sebagai jembatan lengkung cable stayed pertama yang dibangun di Indonesia, serta Jakarta International Stadium (JIS) yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. Selain terkait dengan teknik perancangan struktur, berbagai hal baru juga banyak dilakukan, baik menyangkut teknologi bahan, metode konstruksi, peralatan konstruksi, dan sebagainya.
Dilihat dari sistem konstruksi, desain, cara perhitungan, dan alat-alat yang digunakan, maka inovasinya sudah jauh berbeda dengan beberapa waktu lalu. Dalam konstruksinya juga sudah digunakan jenis-jenis bahan baru yang lebih sophisticated yang memberikan benefit yang lebih besar kepada dunia sipil.
Jembatan Holtekamp di Papua memanfaatkan inovasi struktur terkini
Dilihat dari metodologinya, kita bisa melihat pengembangan inovasi konstruksi dari alat-alat yang dipakai untuk membangun proyek-proyek infrastruktur modern, seperti Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Dari sistem pembangunannya, kita juga mengenal teknologi Building Information Modelling (BIM), suatu metode pembangunan konstruksi dengan mengkolaborasikan teknologi, proses, dan kebijakan-kebijakan dalam sebuah model digital sedemikian rupa sehingga proses keseluruhannya menjadi cepat, akurat, efektif, dan efisien. Penerapan BIM juga memberikan efek positif baik dari segi biaya maupun waktu pembangunan. Dengan teknologi ini juga desain yang dibuat dapat langsung dikirimkan ke pabrik yang kemudian dapat menghasilkan produk dengan akurasi yang tinggi. Dari semua pengembangan di bidang konstruksi tersebut, inovasi baru terus dilakukan untuk mendapatkan kinerja konstruksi yang efektif dan efisien.
BAMBANG GOERITNO SOEKAMTO, MSC., MPA, IPU
KETUA BADAN KEJURUAN SIPIL PERSATUAN INSINYUR INDONESIA (PII) PERIODE 2019-2022
Lahir di Kediri, Bambang menamatkan pendidikan S1 jurusan Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1979. Selanjutnya, ia melanjutkan kuliahnya di Massachusetts Institute of Technology (MIT) – Sloan School of Management, Amerika Serikat, jurusan Business Management pada tahun 1994 yang dilanjutkan dengan pendidikan Public Administration dari Harvard University – John F. Kennedy School of Government di Amerika Serikat, setahun kemudian.
Sempat terlibat dalam proyek Pengembangan Kota Medan (MUDP) II selaku Pemimpin Proyek Induk pada tahun 1989 hingga 1993, Bambang juga menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2010-2014. Selain pernah menduduki jabatan Komisaris Utama PT Nindya Karya (Persero) hingga tahun 2017, ia juga dipercaya sebagai tenaga ahli PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) dari Astra Group antara tahun 2015-2019.
Kini, Bambang dipercaya menduduki posisi Ketua Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2019-2022 dan Majelis Kehormatan DPP Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) periode 2019-2023. Di luar perannya dalam asosiasi, ia juga menjabat Komisaris Utama PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) yang merupakan anak perusahaan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. sejak 2019, Komisaris PT Indo Nauli Energi mulai tahun ini, serta menjadi Direktur PT Graha Rekayasa Indonesia sejak tahun 2020. Bambang juga mengantungi 5 buah tanda jasa Satyalancana sejak 1998 hingga kini.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
Inovasi Struktur: Jembatan Tumbang Samba
Jembatan Tumbang Samba memanfaatkan material yang lebih canggih agar ringan. Jembatan ini melintasi Sungai Sei Samba sebagai akses penghubung Jalan Nasional yang menyambungkan wilayah Desa Samba Danum dengan Desa Telok di Kecamatan Katingan Tengah, Provinsi Kalimantan Tengah. Cara pengerjaannya sangat cepat karena menggunakan pin atau klem yang menyerupai pasak.
Jembatan Tumbang Samba menghubungkan Desa Samba Danum dan Desa Telok, Kalimantan Tengah
Inovasi struktur jembatan ini terinspirasi dari Jembatan Lake Champlain di Amerika Serikat yang memanfaatkan metode modified tied arch bridge dengan main span sepanjang 108 meter. Keunggulannya adalah dengan hanger yang miring menyebabkan penyebaran gaya momen dan lintang menjadi lebih baik. Selain itu, keunggulan lainnya adalah struktur yang lebih kaku karena lebih banyak redudansi, memiliki karakter struktur pelengkung yang ramping dengan struktur pengaku atau pengikat yang tipis, serta mempunyai efisiensi 45% dari total biaya dibandingkan dengan jembatan gantung vertikal.
Side View + Top View
NOVYALDI, M.SC
ANGGOTA PERSATUAN INSINYUR INDONESIA (PII) & MANAGER STRUKTUR, INFRASTRUCTURE DEPARTMENT ENGINEERING DIVISION – PT WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK.
Novyaldi menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia jurusan Teknik Sipil dan mendapatkan gelar Master di bidang Coastal Engineering dari Plymouth University di Inggris. Memiliki 16 tahun pengalaman di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dalam menangani proyek-proyek Mangga Dua Square Mall, Jembatan Cikubang, Jalan Layang Pasupati, serta LRT Jakarta. Ia juga mengantungi sertifikasi Ahli Madya Struktur dari asosiasi Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI), Ahli Muda K3 Konstruksi, dan Alhi Madya Teknik Jembatan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
