Seperti kita ketahui bahwa Badai Siklon Tropis Seroja telah menghantam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada awal April 2021 lalu. Untuk memulihkan infrastruktur yang terdampak, maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan monitoring dan evaluasi.
Di Kabupaten Timor Tengah Utara, salah satu infrastruktur yang diperbaiki adalah Bendung Mena yang terletak di antara Desa Kaubele Kecamatan Biboki Monleu dan Desa Humusu Oekolo Kecamatan Insana Utara. Ketua Satgas Penanganan Bencana Kementerian PUPR di NTT dan NTB Widiarto dalam kunjungannya ke lokasi berpesan kepada penyedia jasa agar memperbaiki metode pelaksanaan penanganan Bendung Mena untuk mengejar target pelaksanaan serta memperhatikan musim hujan yang akan tiba dan target penyelesaian.
“Perlu dipastikan mengenai schedule pelaksanaan kegiatan dan target penyelesaian, jadwal kerja atau action plan perlu dipastikan masuk akal untuk diselesaikan tepat waktu. Setiap penyedia jasa juga perlu memastikan jumlah kebutuhan tenaga kerja, material, dan alat berat untuk mendukung penyelesaian pekerjaan,” pesan Widiarto.
Foto: PUPR
Bendung Mena mengalami kerusakan cukup parah pada bangunan utama bending, seperti mercu bendung jebol, sayap intake bendung rusak, dan dinding saluran primer runtuh. Kondisi fisik infrastruktur jaringan irigasi juga mengalami kerusakan, seperti saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier, dan bangunan pelengkapnya mengalami degradasi dasar sungai, longsor tebing, dan umur konstruksi tua.
Kontraktor PT Waskita Karya dipercaya untuk menangani perbaikan infrastruktur proyek di bawah tanggung jawab Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II Kupang, Ditjen Sumber Daya Air, dan Kementerian PUPR. Hingga pertengahan September 2021 lalu, progres pekerjaannya mencapai 16,75%.
Bendung Mena membendung Sungai Mena dengan luas Daerah Aliran Sungai 362,81 km. Konstruksi bendung memiliki lebar 150 meter dan lebar mercu 134,6 meter dengan tinggi 6 meter. Bendung ini memiliki 4 pintu intake, 4 pintu scouring, 1 pintu regulating, dan 1 pintu flushing dengan luas layanan fungsional pada Daerah Irigasi Mena 1.430 hektare lahan pertanian. Selain berfungsi sebagai irigasi, Bendung Mena juga dibangun sebagai penyedia air baku dan pengendalian banjir di Kabupaten Timor Tengah Utara. — Construction+ Online
