STUDENT FEATURE

Museum Sejarah Dan Kebudayaan Kilisuci Sidoarjo

LATAR BELAKANG
Sidoarjo merupakan kota yang memiliki nilai sejarah, salah satunya karena dulunya daerah ini merupakan pusat dari Kerajaan Jenggala. Bukti tersebut termuat pada buku “Jejak Sidoarjo, dari Jenggala ke Suriname” yang menyebutkan bahwa pada tahun 1042 Kerajaan Kahuripan terbelah menjadi dua, yaitu pada bagian utara berdiri Kerajaan Jenggala (Sidoarjo) yang dipimpin Lembu Amiluhung yang bergelar Sri Jayantaka, sedangkan di bagian selatan berdiri Kerajaan Dhaha (Kediri) yang dipimpin Lembu Amisena yang bergelar Sri Jaya Warsa. Peristiwa pembelahan ini dicatat oleh Mpu Prapanca dalam kitabnya “Negarakertagama”.

Kota sebagai produk budaya adalah fakta yang diyakini oleh peneliti Gideon Sjoberg (1960, 27-31) dalam bukunya “The Pre-Industrial City, Past and Present” yang menyimpulkan mengenai hubungan antara budaya dan tata ruang kota dengan menyebut syarat-syarat terbentuknya kota, yaitu lingkungan ekologi, teknologi, dan organisasi sosial.


To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!

DATA PROYEK
Nama Proyek: Museum Sejarah dan Kebudayaan “Kilisuci” Sidoarjo
Lokasi: Pasar Wisata, Jl. Raya Wates, Wates, Kedensari, Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
Luas Area: 3 hektare
Luas Bangunan: 1,2 hektare
Nama Mahasiswa: Aufar Dimas Rosydin
Universitas: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Mentor: Ir. Niniek Anggriani, M.T.