NEWS & EVENTS ONLINE EXCLUSIVE

Masjid Istiqlal Jakarta Jadi Tempat Ibadah Pertama di Dunia yang Raih Sertifikat Bangunan Hijau EDGE

Foto: PUPR

Sebagai masjid terbesar di Indonesia, Masjid Istiqlal Jakarta juga menjadi tempat ibadah cagar budaya yang peduli terhadap keberlangsungan bumi dengan berusaha menerapkan prinsip-prinsip bangunan hijau. Tidak hanya itu, masjid ini juga mendapatkan sertifikat final sistem Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) dari International Finance Corporation (IFC), sekaligus menjadi tempat ibadah pertama di dunia yang mendapatkan sertifikat pengakuan atas penerapan prinsip-prinsip green building dalam rangka penghematan energi dan keberlanjutan lingkungan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah rampung merenovasi Masjid Istiqlal seluas 109.547 m2 tersebut. Pada tahun 2019-2020, Kementerian PUPR melaksanakan pekerjaan renovasi Masjid Istiqlal dengan masa waktu pelaksanaan 424 hari yang dimulai pada 16 Mei 2019 dan diselesaikan pada tanggal 13 Juli 2020 dengan total biaya sebesar Rp 511,3 miliar. Renovasi ini melibatkan PT Waskita Karya selaku kontraktor pelaksana dan PT Virama Karya sebagai konsultan manajemen konstruksi.

Diana Kusumastuti selaku Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR mengatakan bahwa pelaksanaan renovasi ini menerapkan prinsip-prinsip bangunan gedung hijau sesuai dengan amanat Peraturan Menteri PUPR Nomor 2 Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung Hijau yang diperbarui melalui Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau. Peraturan Menteri tersebut menyatakan bahwa bangunan peribadatan dengan luas di atas 10.000 m2 termasuk dalam kategori wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip bangunan gedung hijau.

“Pelaksanaan renovasi ini dilakukan dengan menerapkan fitur penghematan dengan meningkatkan fungsi desain pasif hemat energi yang telah didesain sejak Masjid Istiqlal berdiri melalui pemugaran eksterior dan interior bangunan, penggunaan sistem penghawaan (Air Conditioner) yang sangat hemat energi, penggunaan lampu hemat energi berbasis LED, penerapan smart building, serta pemasangan solar panel yang memberikan kontribusi 13% dari konsumsi listrik bangunan,” jelas Diana pada acara seremonial serah terima sertifikat EDGE Masjid Istiqlal di Jakarta yang dilaksanakan 6 April 2022.

Fotoz: PUPR

Kegiatan renovasi ini juga meliputi penggantian keran wudhu yang lebih hemat air, penggunaan WC dengan dual flush, keran washtafel, dan urinal yang hemat air. Untuk penghematan material, renovasi masjid ini berupaya mempertahankan material sebagai bangunan cagar budaya pada fungsi struktur, interior, dan eksterior bangunan dengan mengaplikasikan teknologi terkini pada bangunan. “Secara umum, Masjid Istiqlal dapat menghemat sebesar 476,22 ton karbondioksida per tahun,” tambah Diana.

Sambutan juga disampaikan oleh Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste, Azam Khan. Proyek di Masjid Istiqlal ini merupakan contoh yang dapat dicapai apabila semua bekerja sama dalam upaya melawan krisis iklim. “Perubahan iklim mengancam kehidupan dan mata pencaharian, serta memperlambat kemajuan dari upaya pengentasan kemiskinan terutama di tengah meningkatnya intensitas bencana terkait iklim yang terjadi, termasuk di Indonesia,” ujar Azam. — Construction+ Online