NEWS & EVENTS ONLINE EXCLUSIVE

Market Update Properti Jakarta di Kuartal 1 2019

Pada tanggal 12 April 2019 Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia menggelar media briefing untuk menyampaikan market update properti di Jakarta pada kuartal pertama tahun 2019. Bahasan market update ini meliputi sektor perkantoran, residensial, dan ritel. Secara makro, pertumbuhan GDP pada 4Q18 berada pada kisaran 5,18%. Presentase inflasi pada Maret 2019 sebesar 2,48%, terendah sejak November 2009. Perkembangan properti juga dipengaruhi oleh kondisi menjelang pemilihan umum pada 17 April 2019 lalu. Selain itu pada sektor infrastruktur transportasi, MRT Jakarta mulai beroperasi pada Maret 2019 yang akan disusul dengan operasional LRT pada tahun 2020.

Market update properti kuartal 1 2019 ini menyoroti tingginya tingkat penyerapan sektor perkantoran di awal tahun. Berdasarkan paparan James Taylor, Head of Research JLL Indonesia, total penyerapan ruang sewa perkantoran di awal tahun 2019 tetap positif dengan 50% di antaranya dilakukan oleh perusahaan berbasis teknologi dan co-working space, sedangkan harga sewa dan tingkat hunian masih berada dalam tekanan. Di sektor ritel, tingkat permintaan mengalami penurunan dikarenakan tutupnya gerai ritel belanja. Tingkat penjualan kondominium saat ini berada di angka 60% dengan pergerakan harga yang masih stagnan.

Penyerapan pada sektor ritel di triwulan pertama hampir menyentuh angka 98.000 meter persegi di kawasan CBD yang dipengaruhi oleh beroperasinya 3 gedung premium baru yaitu Sequis Tower, Millenium Centennial Center, dan Pakuwon Tower. Menurut Angela Wibawa, Head of Markets JLL Indonesia, masih aktifnya sektor teknologi, e-commerce dan coworking dalam memperluas jangkauan mereka baik di kawasan CBD dan Non CBD juga menjadi salah satu hal yang menyebabkan tingginya penyerapan di triwulan ini. Total penyerapan dari sektor co-working di kawasan CBD mencapai 40.000 meter persegi yang didominasi operator lokal.

Meskipun aktifitas penjualan kondominium di awal tahun 2019 masih belum menunjukkan peningkatan, Vivin Harsanto selaku Head of Advisory JLL Indonesia melihat pengembang masih cukup aktif dalam mempersiapkan produk baru di sektor residensial. Hal ini terlihat dari adanya dua kondomium baru kelas menengah keatas di Jakarta Selatan yang diluncurkan pada triwulan ini. Tidak hanya pengembang swasta lokal maupun dan asing, namun pengembang BUMN mulai turut serta dalam memberikan warna dalam bisnis properti dengan melakukan pengembangan dan optimalisasi aset.

Menurut James Allan, Country Head JLL Indonesia, sektor residensial dan pergudangan masih diminati oleh investor yang melakukan bisnis properti di Indonesia. Investor asal Jepang, Singapura, dan Australia secara konsisten menunjukkan minat tersebut. Diharapkan realisasi investasi asing dan lokal dapat terus meningkat setelah pemilihan umum usai. — Construction+ Online