NEWS & EVENTS ONLINE EXCLUSIVE

Kurangi Resiko Banjir Bandara YIA, PUPR Bangun 4 Paket Sistem Pengendali Banjir

Foto: PUPR

Pembangunan infrastruktur pengendali banjir untuk melindungi Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditinjau oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada hari Kamis kemarin, 4 Februari 2021. Sesuai rencana, PUPR menargetkan pembangunan proyek ini dapat selesai dalam 2 tahun.

Menteri Basuki mengatakan bahwa perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, serta pola hujan dengan durasi pendek namun intensitasnya tinggi kerap mengakibatkan banjir.

Kendati upaya penanggulangan bencana, termasuk banjir merupakan tanggung jawab bersama, namun sesuai dengan tugas dan fungsinya, Kementerian PUPR berperan dalam masalah infrastruktur. Dalam pelaksanaan mitigasi dan pengurangan risiko bencana, penerapan teknologi menjadi sangat penting, seperti pembangunan bendungan pengendali banjir, sabo dam, jembatan bailey, dan rumah tahan gempa.

Dalam mengurangi risiko banjir Bandara YIA, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Ditjen Sumber Daya Air membangun sejumlah prasarana pengendali banjir pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogowonto dan Serang. Dukungan infrastruktur dilakukan secara terpadu mulai dari perbaikan/normalisasi badan sungai, peningkatan kapasitas sungai, pembangunan sistem drainase, sodetan, kolam retensi, rumah pompa hingga bangunan penahan penampung air sepanjang sungai (longstorage), dan bangunan jetty di muara Bogowonto.

Foto: PUPR

Pembangunan pengendali banjir Bandara YIA dibagi menjadi empat paket pekerjaan yang dilaksanakan sejak 2020 hingga 2023. Pertama adalah Pembangunan Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Barat yang dilaksanakan kontraktor PT Bumi Karsa-Abipraya, KSO dengan nilai kontrak Rp 389,9 miliar. Paket kedua, Pembangunan Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Timur yang dilaksanakan kontraktor PT Wijaya Karya-Aneka Dharma Persada, KSO dengan nilai kontrak Rp 375,5 miliar.

Paket ketiga adalah Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir Sungai Bogowonto yang dilaksanakan kontraktor PT Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp 327,4 miliar. Paket keempat adalah Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir Sungai Serang PT Pembangunan Perumahan dengan nilai kontrak Rp 268 miliar.

Bandara YIA beresiko terkena banjir karena kapasitas saluran drainase di kawasan bandara tersebut tidak mampu menampung debit banjir Sungai Bogowonto dan Serang. Terdapat dua langkah penanganan oleh BBWS Serayu Opak, yakni pembangunan sistem drainase dan pengendalian debit sungai. – Construction+ Online