COMMENTARY ONLINE EXCLUSIVE

Keselamatan Konstruksi:
Dampak Pandemi

Image: Aunging

Organisasi Buruh Internasional atau International Labour Organisation (ILO) melaporkan bahwa setiap 15 detik, seorang pekerja meninggal akibat kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan atau penyakit di seluruh dunia. Setiap 15 detik, sebanyak 153 pekerja mengalami kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan. Di lokasi konstruksi di seluruh dunia, sedikitnya sebanyak 60.000 kecelakaan fatal terjadi setiap tahun, yang mana berarti terjadi satu kecelakaan fatal setiap 10 menitnya. Pertanyaannya adalah, bagaimana kondisi saat ini di Asia? Apakah pandemi COVID-19 meningkatkan kondisi tersebut?

HONG KONG, VIETNAM & INDONESIA
Sesuai berita South China Morning Post, pada akhir Januari, seorang petugas kebersihan ditemukan tewas setelah ia jatuh setinggi 35 lantai ke saluran pembuangan sampah di sebuah blok perumahan umum di Tuen Mun, Hong Kong. Selama 11 tahun terakhir, sebanyak lima petugas kebersihan jatuh ke dalam saluran pembuangan sampah di Hong Kong, di mana tiga di antaranya tidak dapat diselamatkan dari cedera.

Tragedi yang berulang menunjukkan betapa mengerikan situasi ini bagi pekerja kebersihan. Di sektor konstruksi, tingkat kecelakaan merupakan yang tertinggi kedua dari semua pekerjaan jasa jika digabungkan.

Tingkat kecelakaan menurun di tahun 2020 dan hal ini tampaknya merupakan hasil penutupan sementara beberapa proyek selama wabah pandemi.

Statistik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Hong Kong Tahun 2019 dan 2020

 

Cedera di tempat kerja per sektor di Hong Kong Tahun 2019 dan 2020 / Sumber: Labour.gov.hk

Di Vietnam, statistik K3 2020 tetap harus disimak, akan tetapi data masa sebelumnya menunjukkan bahwa konstruksi juga menghadapi banyak kasus. Sebagai contoh pada tahun 2018, tingkat kematian mencapai 16% dari total kecelakaan yang dilaporkan.

Menurut ILO di tahun 2006, Vietnam mengembangkan Program Nasional Perlindungan Buruh, Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja atau The National Programme on Labour Protection, Occupational Safety and Occupational Health hingga tahun 2010, menandai tonggak penting bagi K3 di negara tersebut.

Pada 2014, pemerintah Vietnam membuat komitmen tegas untuk menetapkan kebijakan nasional yang bertujuan untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit di tempat kerja. Namun, beberapa laporan menunjukkan bahwa tingkat insiden tahunan dari cedera yang berhubungan dengan pekerjaan masih tinggi.

Sektor konstruksi mengalami jumlah kematian tertinggi akibat kecelakaan di tempat kerja pada tahun 2018. Terhitung sebanyak 15,6% dari 622 kematian. Sektor manufaktur untuk konstruksi, seperti baja, semen, dan tekstil menduduki urutan kedua dengan 10,7% kematian, diikuti oleh pertambangan dengan 10,6%.

Kecelakaan kerja fatal per sektor di Vietnam / Sumber: Statista

Di Indonesia, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan bahwa berdasarkan data dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS), kecelakaan kerja di konstruksi meningkat dari 114.000 di tahun 2019 menjadi 177.000 kecelakaan di tahun 2020. Namun, harus dicatat bahwa hal ini berdasarkan klaim yang diajukan kepada BPJS, yang berarti bahwa angka sebenarnya jauh lebih tinggi karena tidak semua pekerja menjadi anggota BPJS.

Sejak tahun 2019, Indonesia mengembangkan dan merumuskan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2019-2024. Program K3 Nasional ini merupakan bagian dari komitmen para aktor utama ketenagakerjaan, terdiri dari Kementerian Ketenagakerjaan, organisasi pekerja, dan pengusaha, bersama dengan para pemangku kepentingan utama lainnya, untuk terus menerapkan dan meningkatkan budaya keselamatan dan pencegahan K3 di Indonesia.

MALAYSIA
Pada bulan Februari, sebuah mesin pengangkut alat berat yang tengah melewati Lingkaran Highway Tengah 2 (MRR2) menuju ke Ulu Kelang menabrak rangka baja yang menahan platform crosshead. Akibat benturan tersebut, beberapa struktur kerangka baja jatuh dan menimpa sebuah mobil van yang membawa lima warga setempat yang sedang menuju ke Sunga Besi. Dua orang penumpang meninggal di lokasi.

Badan Pengembangan Industri Konstruksi atau Construction Industry Development Board (CIDB) Malaysia menyatakan bahwa mereka tidak akan berkompromi menyangkut keselamatan proyek konstruksi. Dalam kasus kelalaian tugas, jika terbukti bersalah, kontraktor bisa didenda sampai dengan RM 500.000 atau hukuman penjara hingga 2 tahun, atau bahkan keduanya.

Baca juga: Safe@Work SOP to protect safety and health of workers and jumpstart the economy

Secara statistik, kecelakaan kerja di sektor konstruksi lebih rendah dari pada di sektor lain. Tingkatannya juga menurun dari 326 di tahun 2019 menjadi 222 di tahun 2020, di mana sebagian besar disebabkan oleh perintah kendali pergerakan di Malaysia (dalam rangka pengendalian COVID-19) atau dikenal dengan istilah Movement Control Order (MCO).

Namun, tingkat kematian tertinggi yang dihasilkan oleh kecelakaan kerja, terjadi di sektor konstruksi. Dengan 53 kematian di 2020, probabilitasnya adalah 1 dari 4 kasus. Dengan dimulainya kembali proyek-proyek dalam kuartal pertama 2021, resiko ini tampaknya semakin tinggi, seperti yang diindikasikan oleh kematian di lokasi, seperti pada proyek konstruksi jalan layang Sungai Besi-Ulu Kelang (SUKE).

Baca juga: Contractors can be blacklisted if not adhering to SOPs to ensure workers’ and public’s safety

Statistik kecelakaan kerja per sektor di Malaysia tahun 2019 dan 2020 / Sumber: International policy and research development division, dikutip dari DOSH Malaysia

Kematian akibat kecelakaan kerja per sektor di Malaysia tahun 2019 dan 2020 / Sumber: International policy and research development division, dikutip dari DOSH Malaysia

SINGAPURA
Di Singapura, terjadi musibah di Tuas Avenue menewaskan tiga dan melukai tujuh pekerja pada 11 Februari 2021. Kementerian Tenaga Kerja atau The Ministry of Manpower (MOM) mengadakan komite penyelidikan untuk memeriksa penyebab dan kondisi yang mengarah kepada kecelakaan tersebut.

Dewan Keselamatan dan Kesehatan Tempat Kerja atau The Workplace Safety and Health (WSH) Council juga mengumumkan bahwa terdapat tujuh kecelakaan fatal di tempat kerja yang terjadi selama Februari saja, di mana tiga kasus berasal dari sektor konstruksi. Dari tujuh kecelakaan tersebut, tiga pekerja jatuh dari ketinggian, tiga pekerja terjebak di antara material konstruksi, dan satu lainnya mengalami kecelakaan lalu lintas yang berhubungan dengan pekerjaan.

Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa bahaya keamanan dan kesehatan tidak diobservasi. Penilaian terhadap resiko yang dilaksanakan di tempat kerja tidak memadai dan metode-metode kerja yang layak juga belum mapan dilaksanakan sebelum suatu pekerjaan dimulai.

Baca juga: Greater vigilance needed with workplace injury rate returning to pre-COVID levels

Jumlah total cedera di tempat kerja di Singapura pada tahun 2020 turun sebanyak 18%, dengan korban jiwa berkurang dari 39 di tahun 2019 menjadi 30 di tahun 2020. Namun, semakin sedikitnya jumlah cedera tersebut disebabkan sebagian besar karena penangguhan aktivitas pekerjaan di kuartal kedua dan ketiga pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19.

Baca juga: Inquiry committee into the explosion at 32E Tuas Avenue 11 begins work

Meskipun demikian, jumlah cedera di tempat kerja kembali ke level sebelum COVID-19 hingga kuartal keempat pada tahun 2020 dengan jumlah 3.413 orang cedera di tempat kerja yang dilaporkan, dibandingkan dengan 3.445 orang pada kuartal yang sama di tahun 2019. Eskalasi tingkat cedera di akhir tahun 2020 dan kecelakaan kerja di bulan Februari 2021 mengkhawatirkan. WSH berspekulasi bahwa banyak perusahaan terburu-buru dalam mengejar keterlambatan beberapa proyek setelah sempat terjadi penghentian pekerjaan.

KESIMPULAN
Kecelakaan kerja dapat mengarah kepada kerugian yang signifikan bagi individu, komunitas, dan organisasi. Standar keamanan atau keselamatan bervariasi di berbagai negara Asia, akan tetapi industri konstruksi tetap menjadi penyumbang kasus dan kematian terbesar. Penghentian proyek, akibat kekurangan tenaga kerja, rantai pasok yang terganggu, dan tantangan-tantangan lain selama pandemi di tahun 2020 dapat meningkatkan resiko insiden dan kematian.

Baca juga: Creating a zero-injury culture

Terkait mengenai tingkat kecelakaan di Singapura pada kuartal tahun 2021, Komisaris WSH Silas Sng mengatakan, “Komitmen dari kepemimpinan perusahaan merupakan kunci untuk mencegah kecelakaan. Mereka tidak harus menunggu petugas pengawas untuk menemukan penyimpangan-penyimpangan, tetapi sebaliknya harus secara proaktif mengambil langkah-langkah untuk menilai resiko dari operasinya dan mengimplementasikan tindakan pengendalian yang memadai untuk mencegah terjadinya kecelakaan.” – Construction+ Online