Atas pertimbangan kondisi sosial ekonomi dalam masa pandemi COVID-19, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memutuskan untuk menunda penyesuaian tarif ruas tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) sepanjang 56,1 km dan ruas tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) sepanjang 35,15 km. Penundaan tarif kedua ruas tol yang berada di bawah pengelolaan PT Jasa Marga selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ini berlaku mulai Senin lalu, 7 September 2020 mulai pukul 00.00 WIB.
Kendati terjadi penundaan hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan, Danang Parikesit selaku Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menekankan akan pentingnya BUJT untuk terus meningkatkan pelayanan jalan tol sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM), serta memenuhi kebutuhan dan ekspektasi publik yang semakin tinggi terhadap kualitas layanan jalan tol.
Foto: Kementerian PUPR
Keputusan ini berlaku untuk semua Golongan pada ruas Tol Cipularang dan Padaleunyi. Dengan diberlakukannya penundaan tarif tersebut, maka pengguna tol untuk semua golongan membayar tarif tol jarak terjauh sesuai dengan tarif semula. Dengan demikian, tarif jarak terjauh untuk ruas tol Cipularang adalah sebagai berikut: Golongan I – Rp 39.500; Golongan II – Rp 59.500; Golongan III – Rp 79.500; Golongan IV – Rp 99.500; dan Golongan V – Rp 119.000. Sementara untuk ruas tol Padaleunyi, tarif jarak terjauh adalah: Golongan I – Rp 9.000; Golongan II – Rp 15.000; Golongan III – Rp 17.500; Golongan IV – Rp 21.500; serta Golongan V – Rp 26.000.
Penyesuaian tarif diberlakukan PT Jasa Marga (Persero) Tbk selaku BUJT untuk kedua ruas tol tersebut sebelumnya dilakukan dengan mengacu pada Keputusan Menteri PUPR No. 1128/KPTS/M/2020 tanggal 1 Juli 2020 tentang Penyesuaian Tarif Tol pada ruas Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang dan Keputusan Menteri PUPR No. 1116/KPTS/M/2020 tanggal 26 Juni 2020 tentang Penyesuaian Tarif Tol pada Ruas Jalan Tol Padalarang-Cileunyi. – Construction+ Online
