Bersama Filipina dan Jepang, Indonesia terpilih menjadi co-host dalam perhelatan Piala Dunia Bola Basket 2023 atau lebih dikenal dengan FIBA World Cup 2023. FIBA (Fédération internationale de basket-ball atau International Basketball Federation) memilih ketiga negara ini ketimbang dua kandidat negara lain, Argentina dan Uruguay, sebagai tuan rumah bersama.
Filipina sudah memiliki dua venue utama, yaitu Mall of Asia Arena dengan kapasitas 16.500 penonton dan Philippine Arena yang berkapasitas 51.898 penonton. Sementara itu, Jepang juga telah menyiapkan bangunan baru bernama Okinawa Arena dengan kapasitas 10.000 penonton. Venue di Jepang ini sudah diresmikan awal Juni 2021 lalu.
VENUE MULTIFUNGSI BARU BERTARAF INTERNASIONAL
Sedangkan, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk membangun lapangan bola basket baru dengan standar FIBA dan berkapasitas di atas 16.000 penonton yang tidak dimiliki sebelumnya. Hasil rapat terbatas (Ratas) pada tanggal 18 Februari 2020 ditetapkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) ditunjuk untuk membangun venue multifungsi bertaraf internasional dengan kapasitas yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung sesuai dengan standar FIBA.
Sesuai arahan FIBA, seperti yang tercantum dalam FIBA Guide To Basketball Facilities, venue yang dirancang untuk menjadi tuan rumah event basket dan Host National Agreement bertaraf internasional harus memenuhi kepatuhan persyaratan dengan mengikuti prosedur standarisasi dan tersertifikasi, dengan perhatian khusus pada hal terkait fasilitas dan kapasitasnya, serta keamanan dan keselamatan atlet dan penonton. Selain itu, kriteria perencanaan venue juga harus memperhatikan hal-hal terkait isu global yang sudah diadopsi dalam guideline FIBA tersebut.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
DATA PROYEK
Nama Proyek: Indoor Multifunction Stadium
Lokasi: Blok 10, Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta
Selesai: 6 Juni 2023 (Serah Terima Pertama)
Luas Tapak: 31.826 meter persegi
Luas Bangunan: 50.398 meter persegi
Tinggi Bangunan: 31 meter
Jumlah Ruangan: 331
Pemilik: Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Cipta Karya
Konsultan Arsitektur: Adhi Karya – Nindya Karya – Penta Architecture KSO
Konsultan Desain Interior: Adhi Karya – Nindya Karya – Penta Architecture KSO
Konsultan Sipil & Struktural: Adhi Karya – Nindya Karya – Penta Architecture KSO
Konsultan Mekanikal & Elektrikal: Adhi Karya – Nindya Karya – Penta Architecture KSO
Konsultan Pencahayaan: Adhi Karya – Nindya Karya – Penta Architecture KSO
Quantity Surveyor: Adhi Karya – Nindya Karya – Penta Architecture KSO
Konsultan Arsitektur Lanskap: Adhi Karya – Nindya Karya – Penta Architecture KSO
Konsultan Bangunan Hijau: Adhi Karya – Nindya Karya – Penta Architecture KSO
Kontraktor Utama: Adhi Karya – Nindya Karya – Penta Architecture KSO
Gambar/Foto: Adhi Karya – Nindya Karya – Penta Architecture KSO
