Pemenang Kategori Living | Indonesia | BCI Interior Design Awards 2023
Kupu-kupu seringkali dikagumi karena keindahan warna sayapnya. Namun, di balik keindahan tersebut terdapat proses metamorfosis yang jarang terlihat. Salah satu fase terpenting dalam proses tersebut adalah fase kepompong, di mana ulat berada dalam balutan benang sutra alami sebelum menjadi kupu-kupu.
Hideout Cocoon merupakan sebuah proyek akomodasi komersial yang terinspirasi dari fase kepompong. Proyek ini berupaya menerjemahkan proses tersebut menjadi elemen desain, baik pada eksterior maupun interior bangunannya.
ANALOGI DALAM EKSPLORASI BENTUK
Aktivitas masyarakat modern menuntut untuk bekerja cepat dalam jaringan yang kompleks. Kondisi ini membuat individu mengalami kejenuhan dalam waktu singkat akibat kesejahteraan ekonomi lebih mendapat perhatian ketimbang kesejahteraan psikologis. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia membutuhkan jeda dalam bergerak untuk menikmati proses, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan hidup yang lebih baik. Fase ini menjadi analogi layaknya proses metamorfosis kupu-kupu.
Studio WNA menerjemahkannya dalam bentuk bangunan Hideout Cocoon yang menyerupai kepompong. Bentuk dasar bangunan adalah tabung, mewujudkan perlindungan sempurna dari kondisi luar yang tidak diinginkan. Perasaan terlindungi tercipta berkat kesatuan bentuk struktural lengkungan. Elemen interior tidak membedakan antara atap, dinding, atau lantai, semuanya dibuat menerus sehingga memperkuat kesan “kepompong”.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
DATA PROYEK
Nama Proyek: Hideout Cocoon
Selesai: January 2021
Luas Lantai: 60 meter persegi
Pemilik: Brandon Van Slyke
Konsultan Desain Interior: Studio WNA
Principal Designer: R.A. Putri Wiwoho, ST
Konsultan Pencahayaan: I Gede Arya Kuta
Konsultan Mekanikal & Elektrikal: I Gede Arya Kuta
Interior Fit-Out Contractor: Rass Interior
Foto/Gambar: @driftersandlovers @jonashornehoj
