PROJECTS

Grand Mercure Yogyakarta Adi Sucipto

Berlokasi di salah satu jalan utama terpenting di Yogyakarta, Jalan Adi Sucipto, Grand Mercure Yogyakarta Adi Sucipto terletak di antara bandara dan pusat kota, dan dapat ditempuh dalam 20 menit. Dengan lokasi yang sangat strategis ini klien sangat ingin menampilkan wajah kontemporer, namun tetap berakar pada budaya setempat. Dengan demikian, budaya lokal dapat diapresiasi dari sudut pandang kontemporer.

KONSEP CONTEMPORARY ECLECTIC
Untuk mewujudkannya, Atelier Two selaku konsultan arsitekturnya bersama Imelda Sundoro, founder dari SUN MOTOR selaku pemilik hotel, memilih dan menerapkan pengolahan pada desain bangunan lewat pendekatan arsitektur lokal yang kaya akan ornamen-ornamen pada detailnya. Konsep yang diusung adalah contemporary eclectic, di mana ornamen-ornamen tersebut sengaja dilekatkan pada arsitektur bangunan yang memiliki pendekatan kontemporer. Sentuhan tersebut membuat tampak dan wujud hotel ini berbeda dengan bangunan-bangunan di sekitarnya yang cenderung formal dan geometris.

Implementasinya terlihat pada area masuk dan lantai podium bangunan ini yang sengaja didesain untuk menciptakan suasana yang lebih santai, sesuai dengan fungsinya sebagai hotel. Area masuknya diolah dalam alur yang lebih halus dan mengundang lewat hadirnya lengkungan yang didukung oleh kantilever yang panjang dan kanopi lengkung yang lebar. Sementara itu, area terbuka sebagai bagian dari fasilitas hotel diletakkan di atas podium, sekaligus menjadi pengikat bagi kedua hotel yang dikelola AccorHotels ini, di mana Grand Mercure diletakkan di bagian depan dan ibis di belakangnya.

Bentuk melengkung dengan puncak “selendang” di bagian sudut bangunan menjadi focal point pada fasade hotel ini, sementara ornamen Candi Borobudur menjadi elemen penguat dari sisi arsitektural dan interiornya. Motif-motifnya diolah menjadi bagian dari desain, hadir lewat berbagai pola dan skala, termasuk “selendang” di bagian depan bangunan yang juga menggunakan motif berpola batik dengan unsur Borobudur.

PEMILIHAN MATERIAL YANG BERAGAM
Material yang diaplikasikan pada hotel ini sangat beragam. Untuk finishing eksteriornya memanfaatkan panel-panel ACP dengan perforated metal. Ornamen-ornamennya dibuat dengan bahan fiber dan batu, dikombinasikan untuk memberikan skala yang lebih kecil dan intim. Sementara interiornya, dengan aplikasi kontemporer Borobudur yang diprakarsai oleh pemilik hotel dalam setiap detailnya, memakai material marmer, kayu, metal, batu alam pada ornamen-ornamen dalam ruangan, serta kain sebagai penambah keragaman dan kekayaan desainnya sendiri.

Lewat koordinasi yang baik dari AccorHotels sejak dari tahap permulaan proyek, terutama pada arahan operasional terhadap ruang-ruang pendukung, segala kebutuhan ruang dan perencanaan yang dikerjakan oleh Atelier Two menjadi lebih mudah. Program kebutuhan ruang juga diberikan oleh AccorHotels, termasuk tentunya untuk kamar-kamar hotel yang ada.

Dengan koordinasi dan komunikasi yang bersinergi tersebut tantangan-tantangan yang muncul menjadi teratasi. Salah satu tantangan terbesar proyek ini adalah kondisi lahan yang terbatas. Site ini menampung dua buah hotel dengan jumlah kamar hampir 500 buah, beserta area komersial di dalamnya. Aturan mengenai batas ketinggian juga menyebabkan bangunan ini harus dipadatkan secara horisontal demi memenuhi kebutuhan ruang yang ada. Akibatnya, keseluruhan footprint bangunan diolah menjadi satu kesatuan dengan jalur kendaraan yang melingkar untuk memaksimalkan area yang bisa digunakan untuk bangunan. Selain itu, kendala untuk mengatasi kepadatan kamar dan kebutuhan ruang untuk area komersial, termasuk ballroom, diatasi dengan penciptaan “kantong-kantong” taman di antara kamar yang juga dijadikan buffer di antara fungsi yang berlainan tersebut. Ruang atap podium juga dimaksimalkan untuk mengatasi keterbatasan lahan ini.

Dalam pengerjaannya, proses pembuatan basement dua lantai pada hotel ini memakan waktu yang cukup lama dengan upaya yang besar. Sementara itu, proses pembangunan struktur atas bangunan ini cukup lancar dengan sedikit waktu lebih pada pembuatan struktur atap ballroom. Untuk mendapatkan ruang bebas kolom dengan struktur berbentang lebar digunakan rangka baja besar. Proses finishing-nya membutuhkan waktu yang lebih panjang terkait dengan keragaman desain dan pengolahan material, serta pembuatan detail material yang membutuhkan berbagai keahlian berbeda.

DATA PROYEK
Nama Proyek: Grand Mercure Yogyakarta Adi Sucipto
Lokasi: Jalan Adi Sucipto, Yogyakarta
Selesai: April 2017
Area Pembangunan: 7.245 meter persegi
Luas Area Bangunan: 43.000 meter persegi
Jumlah Kamar: 449 (Grand Mercure 305 kamar, ibis 144 kamar)
Jumlah Lantai: 9
Klien/Pemilik: Sunindo Prima Land
Firma Arsitek: PT Atelier Two
Arsitek Utama: Yakob Sutanto
Kontraktor Utama: PT Adicipta Cahaya Gemilang
Konsultan Mechanical & Electrical: PT Metakom Pranata
Konsultan Sipil & Struktur: PT Sentra Reka Struktur
Foto/Gambar: AccorHotels