Pada hari Jumat, 22 Februari 2019 lalu, Fundament menyelenggarakan rangkaian acaranya yang ke-6 di SaRanG Blok I, Yogyakarta dengan tema “Architecture + Craftsmanship” yang membahas semangat ketukangan atau craftsmanship sebagai local genius dan menjadi kekuatan seni membangun yang dimiliki bangsa Indonesia. Fundament sendiri merupakan wadah diskusi arsitektur yang rutin diselenggarakan setiap tiga bulan sekali. Diskusi arsitektur ini membahas peran arsitektur yang disandingkan dengan aspek-aspek kehidupan mendasar.
Diskusi kali ini dimoderatori oleh FX Prasetya Cahyana, arsitek dan dosen arsitektur di Universitas Teknologi Yogyakarta. Sementara itu, terdapat dua pembicara yang membagikan pengalaman dan pandangannya mengenai craftsmanship, yaitu Rahmat Indrani dan Eko Prawoto.
Presentasi pertama dibawakan oleh Rahmat Indrani, arsitek muda yang biasa disapa Kibo, principal dari Small Perception Object Alternative Architecture Environment (SPOA AE). Kibo mempopulerkan “Redusponsible House” yang dikenal dengan Reduhouse, affordable house untuk kalangan menengah di area Jakarta dan sekitarnya. Kibo berbagi pengalaman berpraktiknya dalam mengerjakan Reduhouse dengan sistem efisiensi hulu-hilir untuk mengoptimalkan craftsmanship dari aspek desain arsitektural, proses konstruksi, dan program ruang yang dapat dilakukan melalui efisiensi material, pemberdayaan potensi tukang, dan penentuan modul ruang.
Presentasi kedua dilanjutkan oleh Eko Prawoto, seorang arsitek, seniman, dan dosen arsitektur di Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. Eko membagikan perspektifnya bahwa craftsmanship merupakan integrasi pengetahuan mengenai material, ketersediaan alat kerja, keterampilan menggunakannya, dan gagasan terciptanya sebuah karya. Dalam proses desain, perlu pengenalan material dan pengalaman merasakan alam sebagai referensi meningkatkan keterampilan. Menurutnya, ketukangan perlu dikembangkan secara berkelanjutan sebagai warisan leluhur agar keterampilan tersebut tidak hilang atau punah.
Diskusi mengenai craftsmanship dan perannya dalam arsitektur ini diharapkan dapat memberi pandangan yang lebih mendalam mengenai craftsmanship sehingga dapat memperkaya peran dan tanggung jawab pada profesi arsitek.
