NEWS & EVENTS ONLINE EXCLUSIVE

Dukung Kawasan Pariwisata di Bali, Pembangunan Pengendali Banjir Tukad Unda Dimulai

Gambar: PUPR

Pekerjaan pembangunan prasarana pengendali banjir bagian hilir Tukad Unda, di Desa Tangkas,  Kabupaten Klungkung, Bali mulai dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai Bali – Penida. Program penataan dan normalisasi sungai tersebut akan bertujuan untuk mengurangi risiko bencana banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Unda yang menjadi salah satu pusat kegiatan pariwisata internasional di Bali.

DAS ini melewati sejumlah Kabupaten, antara lain: Kabupaten Klungkung dan Karangasem yang terdiri dari Tukad Telagawaja, Tukad Yeh Sah, Tukad Kaon, Tukad Petandakan, Tukad Panti, dan Tukad Sabuh. Luas DAS ini sendiri sebesar 230,92 km2 dan panjang sungai utama 22,56 km.

Perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia. “Pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, serta pola hujan dengan durasi pendek namun intensitasnya tinggi kerap mengakibatkan banjir,” jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Foto: PUPR

“Penataan kawasan Tukad Unda merupakan bagian terintegrasi dari rencana Pembangunan Kawasan Strategis Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung,” tambah Gubernur Bali I Wayan Koster. Kawasan Strategis Provinsi ini akan menjadi Kawasan Pengembangan Terpadu Daerah untuk memastikan tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat Bali.

Program ini tidak serta merta ada dan hanya dilaksanakan di Kabupaten Klungkung. “Berpegang pada ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali, menuju Bali Era Baru’ yang maknanya adalah menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali sejahtera, bahagia, sekala dan niskala. Dengan menyelenggarakan pembangunan secara terpola, menyeluruh terencana, terarah dan terintregasi salah satunya adalah pembangunan Pusat Kebudayaan Bali,” ujar I Wayan Koster dalam sambutannya, Senin, 30 November 2020.

Pembangunan yang dimulai pada 28 Agustus 2020 ini rencananya akan selesai pada Desember 2022 melalui sistem kontrak tahun jamak. Pelaksanaan pekerjaannya sendiri ditangani oleh PT. Nindya Karya-PT Bina Nusa Lestari (KSO) dengan kontrak senilai Rp 234 miliar dengan Konsultan Supervisi PT Catur Bina Guna Persada KSO, PT Multimera Harapan, dan PT Laras Sembada dengan nilai kontrak Rp 6,5 miliar. – Construction+ Online