NEWS & EVENTS ONLINE EXCLUSIVE

Dari Bendungan Hingga Terowongan, Pemerintah Terus Bangun Infrastruktur Penunjang Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Barat

Pelaksanaan pembangunan infrastruktur pengairan di seluruh Indonesia terus diprioritaskan oleh pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen. Pembangunan infrastruktur ini selain untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi, bertujuan juga untuk meminimalisir terjadinya resiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir.

Salah satu provinsi yang mendapatkan prioritas pembangunan infrastruktur pengairan ini terdapat di Jawa Barat. Kementerian PUPR melalui Direkorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air tengah dibangun dua bendungan kering (dry dam), yakni Sukamahi dan Ciawi, keduanya di Kabupaten Bogor yang bertujuan untuk membantu mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung. Pembangunan kedua bendungan tersebut merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) dari hulu hingga hilir guna mereduksi kerentanan bencana banjir kawasan Metropolitan Jakarta.

Bendungan Sukamahi dan Ciawi ini akan menjadi bendungan kering pertama yang dibangun di Indonesia. Sebagai bendungan kering, maka pengoperasiannya akan berbeda dengan bendungan lain, di mana kedua bendungan ini baru akan digenangi air pada musim hujan. Pada musim kemarau, bendungan ini dibiarkan kering.

Bendungan Ciawi memiliki volume tampung 6,05 juta m3 dan luas area genangan 39,40 hektare untuk mereduksi banjir sebesar 111,75 m3/detik. Sementara itu, Bendungan Sukamahi yang dibangun tidak jauh dari lokasi Bendungan Ciawi memiliki daya tampung 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektare dengan manfaat mereduksi banjir sebesar 15,47 m3/detik.

Kementerian PUPR juga berencana mendorong pengembangan Ecotourism Park atau Taman Ekowisata di kawasan Puncak Bogor pada pembangunan Bendungan Sukamahi untuk mengoptimalisasikan potensi ekonomi di sekitarnya, seperti yang disampaikan oleh Bambang Heri Mulyono selaku Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane.

Foto: PUPR

Seperti kita ketahui, Presiden Joko Widodo sudah meresmikan infrastruktur lain yang dibangun di Provinsi Jawa Barat pada bulan Januari 2020 lalu. Proyek infrastruktur itu adalah Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung yang merupakan bagian dari pengendalian banjir di hulu Sungai Citarum.

Selain sebagai pengendali banjir, terowongan ini juga dibangun untuk memperlancar aliran Sungai Citarum di Curug Jompong, sekaligus mengurangi durasi dan luas genangan yang sering terjadi pada saat musim hujan di Kecamatan Dayeuhkolot dan sekitarnya. Terowongan Nanjung ini terdiri dari dua tunnel dengan panjang masing-masing 230 meter dengan diameter 8 meter. Keberadaan terowongan juga akan meningkatkan kapasitas Sungai Citarum dari 570 meter kubik per detik menjadi 669 meter kubik per detik.

Sebagai jalur konektivitasnya, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan pembangunan jalan akses ke Pelabuhan Patimban sepanjang 8,2 km. Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan kontainer merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah sangat tinggi. Keberadaan jalan akses yang terhubung dengan Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekspor yang bersumber dari kawasan industri di sekitar Cikarang – Cibitung – Karawang hingga Cikampek, sekaligus  memperlancar arus logistik nasional. – Construction+ Online