Pada tahun 2021 mendatang, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) diprediksi berpeluang besar untuk memimpin sektor properti Indonesia. Keyakinan ini disebabkan PWON berkontribusi besar terhadap pendapatan berulang di sektor properti Indonesia sebanyak 50% dari mal atau pusat perbelanjaan.
Hal tersebut disampaikan oleh Henry Wibowo selaku Head of Indonesia Research & Strategy J.P Morgan dalam laporannya. “Kami percaya PWON adalah wakil terbaik untuk permainan pembukaan kembali ekonomi, mengingat keberadaannya yang dominan di mal atau pusat perbelanjaan,” tutur Henry.
Selain PWON, emiten properti lainnya yang akan menyusul adalah PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang diikuti perkembangan pesat pada sektor properti di Bekasi, dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang juga akan berkontribusi pada industri ini. Pada akhir Kuartal II-2020, tepatnya Juni silam, PWON dan SMRA sempat dicoret dari indeks utama MSCI Indonesia Index. Penyebabnya adalah penurunan kapitalisasi pasar akibat pandemi COVID-19 yang membuat bobot industri real estate Indonesia turun menjadi 0. Namun, diyakini kedua emiten properti tersebut berpeluang besar untuk masuk kembali dalam MSCI Indonesia Index tahun 2021 sejalan dengan pemulihan ekonomi dan pasar saham.
Tarif sewa dan okupansi mal akan mengalami pemulihan yang kuat tahun 2021. Fenomena ini terjadi seiring pemulihan ekonomi dan perkembangan positif vaksin COVID-19. Lebih lanjut Henry menjelaskan, “Kami positif tentang prospek sektor ini (properti) termasuk harapan kembalinya asing mengalirkan dana ke Indonesia dan pasca-pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) yang positif untuk sektor properti Indonesia.”
Bahkan, dengan disahkannya Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, pengembang di kawasan industri akan menjadi penerima utama potensi aliran masuk foreign direct investment (investasi asing langsung). – Construction+ Online
