NEWS & EVENTS ONLINE EXCLUSIVE

Berikan Solusi Ketersediaan Air Baku dan Air Tanah, Pemerintah Bangun 2 Embung di Natuna

Foto: PUPR

Pembangunan di kawasan perbatasan maupun di pulau-pulau terdepan Nusantara, termasuk di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, tetap menjadi fokus Pemerintah Indonesia. Hal itu dipertegas oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di mana pembangunan infrastruktur tidak hanya terkonsentrasi di daerah dan kota besar di Indonesia saja. “Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas nasional yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan,” ujarnya.

Dalam mendukung ketersediaan air baku dan air tanah di Kabupaten Natuna, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV Batam, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air membangun 2 tampungan air, yakni Embung Pulau Serasan di Desa Air Ringau, Kecamatan Serasan Timur dan Embung Sebayar di Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur. Kedua embung dibangun pada TA 2022 dengan anggaran Rp 39,8 miliar.

Tuti Sulastrih selaku Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam mengatakan bahwa kehadiran kedua embung ini diharapkan dapat memberikan solusi ketersediaan air baku di wilayah kepulauan di Natuna. “Embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat, yaitu menyimpan air pada saat musim penghujan untuk dapat dimanfaatkan pada waktu diperlukan. Selain itu, embung juga berfungsi untuk me-recharge air tanah sebagai upaya konservasi sumber daya air,” jelas Tuti.

Embung Pulau Serasan memiliki kapasitas tampung 1.682 m3 dengan luas genangan 0,0649 ha.  Manfaat utamanya adalah untuk penyediaan air baku sebesar 0,001 m3/detik, selain berfungsi sebagai pengendali banjir dan potensi destinasi wisata baru. Tercatat hingga Juni 2022, progres fisik pekerjaan Embung Serasan mencapai 13,09%. Sementara itu, Embung Sebayar memiliki kapasitas tampung 718.000 m3 dengan luas genangan 18,5 ha dan berfungsi sebagai penyedia air baku sebesar 0,068 m3/detik. Saat ini, progres konstruksinya sudah mencapai 23,76%. — Construction+ Online