Pada bulan November ini, Arsitek Tanpa Nama (ATN) kembali mengundang salah satu arsitek ternama. Nama yang dimaksud adalah Isandra Matin Ahmad atau yang biasa dipanggil Andra Matin, seorang arsitek kenamaan dari Jakarta yang desainnya tidak diragukan lagi, dan beberapa proyeknya menjadi icon di banyak tempat di Indonesia, khususnya di Bali, lewat karyanya seperti Potato Head, Katamama Hotel hingga Secret Garden.
Memulai kariernya di Hadiprana Arsitek, setelah 10 tahun akhirnya Andra memutuskan untuk keluar dan mendirikan firma arsitektur sendiri pada tahun 1998. Memang tidak mudah untuk merintis sebuah usaha sendiri, apalagi dalam kondisi krisis ekonomi saat itu. Saat itu, ia membuka studio pertamanya dengan menyewa rumah, di ruang studio berukuran 3×4 meter. Tantangannya yang besar tidak membuatnya menyerah sehingga akhirnya ia menjadi salah satu arsitek terkenal di Indonesia, bahkan namanya terkenal sampai luar negeri.
Pada kesempatan di acara ini, ia juga membagi dan bercerita tentang beberapa proyek yang pernah ia kerjakan, baik di dalam maupun luar negeri. Di acara ini, ia juga bercerita tentang keragaman dan kearfian arsitektur Indonesia, yang menjadi salah satu inspirasinya dalam mendesain. Ia juga berbagi beberapa tips dalam proses pembangunan sebuah proyek, mulai dari menghadapi klien dengan beragam keinginannya dan keuinikan karakteristiknya.
Menurutnya, hal yang paling efektif dalam sebuah proyek adalah jika semua elemen yang ada di proyek tersebut sama-sama memahami dan sama menghendaki proyek tersebut menjadi bagus. Hal itu bisa dilakukan dengan cara menceritakan konsep arsitek kepada owner maupun kontraktor sehingga proyek tersebut akan menjadi kebanggaan bagi owner, arsitek maupun kontraktornya. Ia mengibaratkan kasus ini seperti saat kita naik ojek ke sebuah tempat yang belum kita tahu dengan cepat. Sebaiknya kita menyerahkan pengarahannya kepada pengemudi daripada kita harus memberikan perintah pada setiap belokan yang ada.
