PROJECTS

Yats Colony

Setelah Bali, Yogyakarta merupakan tujuan wisata paling menarik di Indonesia. Dengan jumlah wisatawan sekitar 5 juta orang tahun 2017, maka kota budaya ini menduduki tempat kedua sebagai kota paling banyak dikunjungi di tanah air. Tidak heran jika pertumbuhan hospitality di kota ini terus menggeliat. Salah satu yang juga menarik para wisatawan muda karena mampu mengawinkan konsep kontemporer dan budaya lokal dengan tepat adalah YATS Colony.

Sebelum didirikan YATS Colony, pada tapak ini sudah berdiri sebuah hotel dengan fisik bangunan dan fasilitas yang cukup lama. Sempat dijalankan selama satu tahun dalam kondisi apa adanya, namun kemudian harus ditutup selama sekitar satu tahun untuk direnovasi. Ditangani oleh CDS asal Yogyakarta untuk penanganan arsitektur dan desain interiornya, hotel ini juga dikerjakan oleh Marcello Wisnu selaku desainer produk dan Zulfian Amrullah yang bertanggung jawab dalam pengerjaan desain lansekapnya.

URBAN RESORT YANG KONTEMPORER
Filosofi desain yang diusung adalah urban resort yang diharapkan hadir sebagai oase yang tidak jauh dari pusat kota Yogyakarta. CDS mengedepankan sosial budaya bangunan ini agar membaur dengan karakter seni kontemporer di kawasan setempat sehingga hotel ini dapat menjadi hub saat ada banyak kegiatan seni rupa kontemporer di kota tersebut. Secara fisik, desain hotel ini mengadopsi area sekitar yang masih banyak diisi dengan bangunan dalam langgam Indies dengan Bahasa kontemporer yang disesuaikan dengan iklim tropis.

Dalam pelaksanaannya, terdapat tiga focal point yang menjadi ciri khas YATS Colony, yakni area plaza di bagian depan, area kolam renang, dan area kolam onsen (air panas). Material yang digunakan dalam konstruksi hotel ini adalah beton dengan colour scheme yang dibuat lebih bersahaja dengan warna-warna beton (abu-abu), kayu (coklat), dan putih. Sementara untuk furniture dan produk interiornya memanfaatkan warna-warna yang lebih ceria dan berani. Tantangan terbesar yang harus dihadapi dalam pelaksanaan proyek renovasi ini adalah adanya perbedaan temuan di lapangan dengan perkiraan sebelumnya sehingga dibutuhkan spontanitas desain agar tetap dapat berada dalam koridor konstruksi, jadwal, dan biaya yang tepat.

MEMANFAATKAN MATERI LAMA
Hotel ini memiliki 35 buah kamar tidur dengan lima buah tipe kamar berbeda, yakni HA Room yang dibagi menjadi dua tipe (HA Dhuwur dan HA Sendang), NA Room, CA Room, RA Room, dan KA Room. Luas masing-masing kamar terdiri atas tiga jenis, yaitu 22 meter persegi, 36 meter persegi, dan 40 meter persegi. Adapun fasilitas yang menjadi pendukung hotel ini adalah butik, coffee shop, restoran, kolam renang, room service, kolam rendam air hangat (onsen), dan lahan parkir yang cukup luas. Terdapat enam buah bangunan di kompleks YATS Colony, yakni Awangga, Kuru, Hara Huna, Saka, Panchala, dan Madra.

YATS Colony merupakan proyek renovasi bangunan lama yang sebelumnya dibangun tahun 80-an, di mana secara struktur utama masih memanfaatkan struktur eksisting hotel lama. Kayu-kayu bekasnya diolah kembali menjadi furnitur bagi hotel baru. Bahkan, sebuah penguat dinding dari bekas besi rel yang ditemukan membentang di kamar pada lantai 2 difungsikan sebagai fitur bay window dan meja kerja tanpa mengalami pembongkaran. Kecerdikan para desainer yang terlibat dengan mengantisipasi apa yang terjadi di lapangan dan memanfaatkannya menjadi sesuatu yang atraktif membuat YATS Colony menjadi salah satu simbol hospitality kontemporer paling menawan di Yogyakarta saat ini.

DATA PROYEK
Nama Proyek: YATS Colony
Lokasi: Jl. Petangpuluhan No. 23. Yogyakarta
Selesai: Desember 2017
Luas Area: 2.729 meter persegi
Luas Bangunan: 1.648 meter persegi
Jumlah Lantai: 2
Jumlah Kamar: 35
Klien/Pemilik: PT Griyats Andum Naritia
Konsultas Arsitek: CDS
Principal Architect: Adityo Gayuh
Konsultan Desain Interior: CDS
Principal Interior Designer: Nicodemus Yudha
Desainer Produk: Marcello Wisnu
Konsultan Sipil & Struktur: Gatot Suhandono, ST
Konsultan Mekanikal & Elektrikal: Ir. Agus Jamal, M.Eng
Quantity Surveyor: Ndaru Aji Kusuma, ST
Konsultan Lansekap: Zulfian Amrullah
Kontraktor Utama: Swakelola
Interior Fit-Out Contractor: Eclecto Interior
Foto/Gambar: YATS Colony