NEWS & EVENTS ONLINE EXCLUSIVE

Usai Pemilu, Realisasi Investasi Diharapkan Kembali Meningkat

Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia kembali merilis Jakarta Property Market Update, kali ini untuk kuartal 2 tahun 2019 yang diadakan pada Rabu, 17 Juli 2019. Terdapat beberapa sektor yang dibahas oleh JLL, yaitu perkantoran, ritel, kondominium, hunian tapak, serta industrial dan pasar logistik.

Pada sektor perkantoran area CBD, penyerapan ruang perkantoran grade A sebesar 43% berasal dari perusahaan berbasis teknologi, yaitu sebesar 24.000 meter persegi. Sementara itu terjadi penyerapan sebesar 79.000 meter persegi di Kawasan non CBD. Sinyal positif pada semester pertama tahun 2019 terlihat dari penyerapan yang sudah mencapai setengah dari rata-rata penyerapan selama sepuluh tahun terakhir. Tingkat hunian terus tertekan di tahun 2019 dan akan memulai stabilisasi di tahun 2020.

Untuk perkantoran yang berada di area non CBD, tingkat permintaan grade B tergolong sangat baik, yaitu berada di angka 79.000 meter persegi yang merupakan angka tertinggi di satu kuartal selama sepuluh tahun terakhir. Tingkat hunian di area non CBD mengalami peningkatan di angka 79 persen setelah sebelumnya mengalami penurunan di tahun 2014-2016.

Pada sektor ritel, mulai berkembangnya toko di stasiun MRT memberikan faktor ekspansi kepada confident store melalui pengembangan ke area Bodetabek, menjadi bagian mixed-use development, dan mengisi slot ritel di bangunan perkantoran. Untuk beberapa tahun ke depan, tingkat okupansi diperkirakan akan turun hingga tahun 2021 dan akan meningkat di tahun setelahnya.

Untuk sektor kondominium, penjualan pada kuartal ini didominasi oleh unit yang relatif kecil dengan harga terjangkau. Penjualan di kuartal ini dinilai masih stagnan karena faktor pemilu, hari raya, dan libur sekolah.

Pada sektor industrial dan pasar logistik, EPL, e-commerce, dan FMCG masih merupakan sektor yang aktif memberikan dampak positif terhadap permintaan pergudangan modern. Tidak ada gudang yang selesai dibangun di tahun ini membuat tingkat hunian tinggi. Saat ini terdapat 1,5 juta meter persegi gudang modern yang berada di area Jabotabek dan akan bertambah 890.000 meter persegi hingga tahun 2021.

“Penyelenggaraan pemilihan umum presiden telah usai sehingga diharapkan realisasi investasi asing dan lokal dapat kembali meningkat, khususnya di sektor residensial dan pergudangan yang masih diminati oleh para investor yang melakukan bisnis properti di Indonesia,” ujar James Allan, Country Head JLL Indonesia. ― Construction+ Indonesia