NEWS & EVENTS ONLINE EXCLUSIVE

Sejumlah Perusahaan Dukung Pemasangan Sistem PLTS Atap

Dukungan terhadap Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) dengan pemasangan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap yang difasilitasi oleh Xurya, startup lokal penyedia jasa PLTS atap, dilakukan secara simbolis oleh beberapa pelaku sektor komersial dan industri, seperti Bika Living, PT Bukit Jaya Semesta, Ciputra World 2 Jakarta, Dermaster, Grand Hyatt, PT Himawan Putra, Indonesia Utama Mineral, PT Mandala Multinvest Capital, PT Mega Manunggal Property Tbk, PT Monde Mahkota Biskuit, PT Mulia Bosco Sejahtera, Plaza Indonesia Realty Tbk, Tokopedia, dan Wisma 77 pada tanggal 20 Juni 2019 di Tokopedia Tower, Jakarta.

Penggunaan sistem PLTS atap di kalangan dunia usaha diharapkan dapat menurunkan emisi gas buang CO2. Menurut Data Inventory Emisi GRK Sektor Energi yang dirilis oleh Kementerian ESDM pada tahun 2016, emisi CO2 yang dihasilkan oleh sektor industri dan komersial adalah 36%. Salah satu bentuk eksplorasi energi alternatif guna menghindari krisis energi dan mengurangi emisi CO2 adalah dengan mendorong dan mempercepat pembangunan PLTS atap di perumahan, fasilitas umum, gedung perkantoran dan pemerintahan, bangunan komersial, dan kompleks industri.

MIT Technology Review menyatakan bahwa energi yang dipancarkan matahari dalam satu jam itu lebih besar dari yang dibutuhkan bumi dalam setahun. Hal ini sangat menguntungkan bagi negara yang terletak di garis khatulistiwa, seperti Indonesia.

Xurya selaku perusahaan startup lokal yang bergerak di bidang pemanfaatan energi surya fokus pada pengadaan, operasional, serta pemeliharaan instalasi sistem PLTS atap di Indonesia. Untuk mendorong pemanfaatan potensi energi surya, khususnya oleh pelaku sektor industri dan komersial, Xurya memperkenalkan Xurya Lease, “Sambil Mencoba, Bisa Saving”.

“Energi surya memiliki potensi paling besar dibandingkan energi baru dan terbarukan lainnya. Tepatnya, lebih dari 200.000 MW dan kapasitas terpasang per tahun 2018 masih 90 MWp. Akan menjadi mubazir jika kita tidak secara maksimal memanfaatkan energi yang berpotensi ini,” jelas Eka Himawan, pendiri dari Xurya.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Sensus Ekonomi 2016, saat ini Indonesia memiliki 26,7 juta usaha atau perusahaan yang bergerak di sektor non pertanian, termasuk Usaha Berskala Mikro dan Kecil (UMK) dan Usaha Menengah Besar (UMB). Perusahaan ini memiliki peran penting menggenjot bauran energi baru dan terbarukan. Jika total daya PLTS atap yang terpasang sebesar 5 MWp, sektor usaha ini dapat mereduksi emisi CO2 sebesar 5.000 ton per tahun. — Construction+ Online