Pasokan ruang perkantoran di Jakarta diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun 2019 hingga 2021. Lokasi 60 persen gedung perkantoran tersebut diproyeksikan akan terletak di kawasan Central Business District (CBD). Colliers International memprediksi akan adanya tambahan pasokan ruang kantor hingga 1,5 juta meter persegi. Dominasi pertumbuhan pasokan ruang perkantoran tersebut akan terjadi pada 2019 dan akan melambat pada 2020-2021 sehingga tingkat kekosongannya diperkirakan mencapai 13,1 persen.
Dari segi harga, harga sewa ruang kantor diperkirakan hanya akan mengalami kenaikan sekitar 4-4,5 persen karena banyaknya tambahan ruang office, terutama di kawasan CBD yang umumnya memiliki kualitas tinggi. “Kenaikan harga ini terjadi bukan karena kondisi pasar sudah membaik, tetapi lebih karena adanya tambahan pasokan ruang perkantoran, terutama di kawasan CBD. Di kawasan ini, paling tidak kualitasnya Grade A. Harga tanah di kawasan ini relatif sudah mahal sehingga tidak memungkinkan melakukan pembangunan ruang perkantoran dengan kualitas di bawah Grade A,” jelas Ferry Salanto, Senior Associate Director Colliers International Indonesia.
Menurut Ferry, pembangunan gedung berkualitas Grade A pada lokasi yang strategis, harga sewa yang ditawarkan otomatis bisa menjadi lebih tinggi. Ia juga menambahkan, saat ini kawasan CBD di Jakarta Selatan masih menjadi lokasi yang paling diincar. Pada 2019, tujuh gedung yang menjadi pasokan ruang perkantoran baru di Jakarta seluruhnya berlokasi di Sudirman, Mega Kuningan, Thamrin, dan Gatot Subroto. — Construction+ Online