NEWS & EVENTS

Prediksi Pasar Konstruksi di Indonesia Tahun 2018

Sebagai bagian dari BCI Asia, BCI Economics pada tanggal 9 November 2017 lalu merilis laporan tahunan tentang prediksi pasar konstruksi 2018 untuk Indonesia berjudul “Does the Government ‘Hold the Keys’ to a Prosperous 2018?”. Pemaparan laporan tersebut diadakan dalam acara BCI Breakfast Briefing di Hotel Pullman Central Park Jakarta yang dihadiri para kontraktor, arsitek, developer, produsen dan distributor bahan bangunan, serta media.

Laporan ini dibuat untuk menginformasikan perkembangan terkini pergerakan pasar dan pembangunan konstruksi di Indonesia, termasuk menampilkan data dan ramalan interaktif yang dilengkapi analisa dari tim BCI Economics. Dari analisa tersebut, pasar sektor konstruksi tahun 2018 dibagi menjadi bangunan gedung dan pekerjaan sipil di luar minyak dan gas yang diprediksi meningkat sebanyak 3% dibandingkan tahun 2017. Tahun 2018, total pasar proyek konstruksi diprediksi mencapai Rp451,3 triliun, di mana 65% disumbangkan dari sektor pekerjaan sipil dan 35% sisanya dari bangunan gedung.

Sektor sipil mencakup pembangunan infrastruktur, transportasi, dan utilitas, di mana kenaikannya diprediksi sama dengan tahun 2017 ini yang mencapai 4% atau senilai Rp293,8 triliun. Untuk bangunan gedung, pertumbuhan tahun 2018 dipresikdi melambat atau naik hanya sekitar 1%, lebih rendah dari tahun ini. Sementara itu, sektor residential memberi kontribusi paling besar, yakni 41%, diikuti sektor industri sebesar 18%.

Kendati perkembangan konstruksi belum terlalu mengesankan, tetapi optimisme di beberapa sektor tertentu masih tetap memuncak. BCI Economics membuat analisa dan survei untuk melakukan prediksi pasar konstruksi 2018 ini terhadap sekitar 300 partisipan yang mewakili mereka yang bergerak di bidang konstruksi, terdiri dari kontraktor, arsitek, developer, dan profesi terkait lainnya. Survei BCI Economics ini sendiri telah dilakukan sepanjang bulan September hingga Oktober 2017.