Memasuki tahun penyelenggaraannya yang keempat, pameran Indometal yang fokus terhadap industri logam dan baja diselenggarakan di Jakarta International Expo pada tanggal 17-19 Oktober 2018 lalu. Pameran ini sukses menyambut lebih dari 6.700 pengunjung dari 25 negara, yang berarti mengalami peningkatan 15% dari tahun sebelumnya. Indometal 2018 diikuti 203 perusahaan eksibitor yang berasal dari 22 negara, termasuk paviliun nasional dan negara asing, seperti China, Jerman, Taiwan, dan Italia.
Pada sebuah seminar keahlian di Indometal 2018 tentang penguatan industri hulu Indonesia, Doddy Rahadi selaku Direktur Industri Logam Departemen Perindustrian Republik Indonesia dalam pidato pembukaannya menekankan pada penempatan dan signifikansi atas pentingnya baja sebagai bahan baku dalam proyek infrastruktur dan sektor industri. Ia juga menegaskan kembali kebutuhan Indonesia untuk terus mengembangkan industri baja demi memenuhi permintaan pasar domestik.
Kehadiran pengunjung yang meningkat di Indometal 2018, semakin menegaskan bahwa ajang ini menjadi platform perdagangan yang memberikan prospek dan peluang bisnis yang mumpuni untuk sektor logam dan baja. “Kami menyadari pentingnya kolaborasi dan diskusi lintas industri dalam konteks hari ini. Kami senang menjadi pasar pilihan untuk kemitraan dan dealer baru yang akan dibentuk antara bisnis internasional dan lokal,” ujar Rini Sumardi, Direktur PT Wahana Kemalaniaga Makmur selaku penyelenggara bersama Indometal.
Sebagai platform promosi dan informasi, pameran dagang ini juga menampilkan serangkaian konferensi yang kaya konten oleh para asosiasi dan organisasi terkemuka. Selain mencakup topik-topik industri yang sedang tren, inovasi baru, aplikasi dan teknologi, serta garis besar pengembangan pasar yang komprehensif di Indonesia dan sekitarnya, konferensi ini juga menyediakan forum yang bermanfaat bagi para pelaku industri untuk mendiskusikan dan menjajaki kemungkinan kolaborasi di bidang.
