Pada tanggal 16 hingga 19 Maret 2017 lalu Reed Panorama Exhibitions (RPE) resmi menggelar Megabuild Indonesia 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), bersamaan dengan perhelatan bergengsi Keramika 2017 dan Jakarta Design Week 2017. Didukung sepenuhnya oleh Kementrian Perdagangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Badan Ekonomi Kreatif, Megabuild Indonesia 2017 merupakan pameran satu atap yang bertujuan menjawab segala kebutuhan akan bahan bangunan, arsitektur, serta desain interior. Seiring dengan komitmen pemerintah untuk memajukan sektor properti, hal ini berdampak baik bagi industri bahan bangunan, selain memperkaya peluang untuk dapat menumbuhkan bidang arsitektur dan interior desain.
Tahun ini, Megabuild Indonesia 2017 diramaikan oleh kehadiran Asosiasi Arsitek Roma (Rome Architecture Association) yang akan memfokuskan pameran bertajuk “Rome Architects in the World – An Insight on Conservation, Preservation and Refurbishments” yang menggambarkan lebih dari 40 proyek restorasi di berbagai sudut kota Roma sebagai slaah satu sebuah kota yang sarat akan sejarah, namun telah dipadu dengan desain arsitektur kontemporer.
James Boey selaku General Manager Reed Panorama Exhibitions (RPE) mengatakan, “Kami senang dapat berkolaborasi dengan berbagai asosiasi profesi seperti Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII), Rome Architecture Association, Green Building Council Indonesia, Persatuan Insinyur Indonesia dan Ikatan Nasional konsultan Indonesia yang turut berpartisipasi dalam pameran Megabuild Indonesia 2017. Ini menunjukkan bahwa Megabuild Indonesia telah menjadi referensi terbaik bagi insan kreatif, perancang interior, arsitek maupun pelaku bisnis di bidang konstruksi dan bahan bangunan. Kami yakin berbagai pelatihan dan seminar mampu memberikan inspirasi bagi komunitas arsitek dan desain di Indonesia.”
Pameran ini menghadirkan lebih dari 500 booth dengan 1.000 produk pilihan yang meliputi 12 segmen produk utama, termasuk aneka ragam bahan bangunan, solusi desain, dan etalase teknologi. Mengusung tema “New in Indonesia” dan diikuti oleh 19 negara termasuk Singapura, Malaysia, Taiwan, China, India, Italia, Thailand, Jepang, Korea, Australia dan Jerman, acara ini memamerkan berbagai produk terbaru dalam industri bahan bangunan, arsitektur dan desain interior.
Selain Rome Design Exhibition, pengunjung pun dapat menikmati berbagai program seperti Tiling Competition, Indonesian Architecture & Design Forum Conference, Workshop dan Seminar, serta tentunya Jakarta Design Week 2017. Untuk kalangan profesional, dihadirkan BizMATCH, Hosted Buyers Program, serta Target Attendee Program.
JAKARTA DESIGN WEEK 2017
Jakarta Design Week 2017 adalah acara pertemuan tahunan pelaku serta profesional di bidang arsitektur dan desain di Indonesia yang diselenggarakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia – Jakarta (IAI Jakarta). Acara selama 4 hari ini menampilkan para pembicara ternama dalam dan luar negeri di bidang arsitektur, seperti Massimo Al Visi, Luca Galo Faro, Astrid Sri Haryati, Fadjar Hutomo, Haryo Guruminda, Don Kamarga, dan masih banyak nama terkenal lainnya. Mereka hadir dalam berbagai konferensi, forum regulasi, forum biro, maupun penjurian karya profesional. Ketua IAI Jakarta, Stevanus J Manahampi, mengatakan, “Megabuild Indonesia yang diikuti oleh peserta dari berbagai negara menjadi sarana yang tepat untuk memperkaya informasi yang kita terima, memperluas wawasan sekaligus memperdalam, melengkapi atau bahkan mengkonfirmasi berbagai informasi yang pernah kita terima sebelumnya secara langsung kepada sumbernya, para eksibitor maupun profesional yang menjadi narasumber di berbagai kegiatan dalam rangkaian Megabuild”.
Sementara itu, Ketua Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII), Lea Aziz, menambahkan,“Pameran Megabuild Indonesia memiliki peranan yang sangat penting bagi segenap desainer dan seluruh anggota HDII untuk memperoleh informasi terbaru di bidang desain interior, seperti produk-produk terbaru yang berguna untuk menambah pengetahuan, wawasan maupun juga untuk proyek-proyek yang sedang ditangani oleh para desainer interior.”
