NEWS & EVENTS

Memori Bagi Ruang Arsitektur Modern

Gulir Gagasan diselenggarakan pertama kali oleh Celagi Village, Bali dengan menghadirkan dua narasumber, yakni I Nyoman Gede Maha Putra yang lebih akrab disapa Mangde dari Universitas Warmadewa dan juga Gede Kresna dari Rumah Intaran. Kedua pembicara ini sama-sama seorang arsitek dengan latar belakang yang berbeda. Adapun tema yang diangkat adalah “Memori Kolektif dan Identitas Tempat”.

Dalam presentasinya, Mangde mengatakan ketertarikannya terhadap tulisan Gede Kresna di media sosial tentang arsitektur yang dikatikan dengan unsur sosial, lingkungan, budaya, dan juga makanan. Menurutnya hal tersebut memang memiliki tema yang berbeda, tetapi ada benang merah yang mengubungkannya dan membuat menarik, yakni sebuah “pengalaman masa lalu”. Pengalaman masa kecil yang mengalir secara alami, sebelum didikte oleh berbagai macam teori arsitektur. Kenangan-kenangan inilah yang kemudian ia buat sebagai memori kolektif yang pada akhirnya membuat sesuatu yang menarik dan menjadi cikal bakal pariwisata.

Dalam buku arsitektur karangan Peter Zumthor yang berjudul “Thinking Architecture” dipaparkan bagaimana pengalaman sensoriknya ketika ia singgah ke dapur bibinya. Pengalaman-pengalaman inilah yang akhirnya menjadi daya tarik dari setiap desain yang ia kerjakan. Baginya, arsitektur yang modern adalah ketika ruang dibangun jauh melebihi bentuk dan fungsi, menjadi penyematan pengalaman-pengalaman sensorik yang hendak disampaikan dan menjadi wahana selebrasi.