Sebagai festival arsitektur internasional yang prestisius dan terbesar di dunia, Venice Architecture Bienalle digelar setiap dua tahun sekali di Venesia, Italia. Festival ini juga menjadi sarana pertemuan arsitek dari berbagai negara. Pada tahun 2020 mendatang, Indonesia akan kembali mengikutsertakan Pavilion Indonesia pada Indonesia Pavilion Venice Architecture Bienalle (IPVAB) 2020. Maka dari itu Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyelenggarakan Sayembara Seleksi Kurator IPVAB 2020 sejak 20 Agustus 2019 lalu.
Pada seminar mengenai Pavilion Indonesia sebelumnya, karya yang diinginkan harus dapat menjawab pertanyaan utama VAB 2020, yaitu “how will we live together?” dengan penuh kejutan, liar, menarik, inovatif, dan segar. Setelah menyeleksi 27 proposal yang masuk, ketujuh dewan juri yang terdiri dari Ricky Pesik, Ahmad Djuhara, Gunawan Tjahjono, Eko Prawoto, Andra Matin, Karina Supelli, dan Hilmar Farid telah memilih 5 proposal yang maju ke tahap final.
Dewan juri tidak hanya memperhatikan bagaimana gagasan atau ide yang diangkat, tetapi juga proses eksekusinya. Setelah melalui proses penilaian yang cukup alot, terpilihlah karya “Transient Place Maker” karya dari I Ketut Dirgantara, IAI dan Ni Kadek Yuni Utami sebagai kurator IPVAB 2020. Karya terpilih akan diberikan waktu selama 6 bulan untuk masa persiapan sebelum akhirnya dipamerkan di Venice Architecture Bienalle 2020. ― Construction+ Online
