INTERIORS

DF Office

Kawasan Berikat Nusantara (KBN) merupakan kawasan industri terpadu yang berfungsi sebagai kawasan proses ekspor (Export Processing Zone), non-berikat, dan jasa pelayanan logistik yang meliputi usaha angkutan, mekanik dan dokumen (forwarding), serta pergudangan. KBN Cakung merupakan salah satu lokasi kawasan industri itu dan berada hanya sekitar 5 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dengan luas 176,7 hektar. Di tengah kawasan pabrik tersebut, terselip sebuah kantor garmen yang didesain sangat indah, di mana interiornya terasa kontras dengan lingkungan sekitarnya.

CLEAN DAN MODERN
Proyek ini merupakan renovasi kantor, di mana sejak awal owner menginginkan suasana baru yang memiliki nuansa terang tanpa harus kontradiktif dengan produk utamanya, yaitu garmen. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Sidharta Architect selaku desainer interiornya menyuguhkan sebuah filosofi desain yang clean dan modern dengan pendekatan all-white design. Filosofi ini diambil sesuai dengan keinginan owner untuk membuat kantor yang lebih terang dan bersih, namun juga tetap dapat menonjolkan produk mereka yang banyak bermain dengan warna.

Aplikasinya di lapangan disajikan melalui desain pada frame di ruang-ruang utama dan pada langit-langit yang sekaligus menjadi focal point dalam proyek interior ini. Frame pada jendela ruangan dalam kantor didesain dengan konsep clean lines dengan memperhatikan proporsi yang tepat. Sementara itu, pada langit-langitnya didesain menggunakan material akustik yang memiliki tekstur unik, serta disusun dengan modul yang dapat diatur sedemikian rupa untuk menciptakan garis-garis simetris dan rapi.

Dengan filosofi desain yang diterapkan ini, DF Office menjadi sebuah kantor yang sangat tepat dengan kawasan pabrik modern yang sangat fokus menunjang kerapihan dan keefektivitasan kerja. Desain dengan colour scheme yang didominasi dengan warna putih menjadi penyeimbang yang sempurna di dalam proyek ini. Pemilihan dan penentuan warna yang memang menjadi salah satu proses paling penting dalam industri garmen difasilitasi dengan memberikan nuansa putih pada elemen ruang interiornya agar tampil netral. Hal ini menunjang proses sehari-hari tersebut agar dapat dilakukan dengan lebih cermat, sekaligus memberikan suasana yang tenang dan relaxing.

KENDALA STRUKTUR DAN AKUSTIK
Pengerjaan proyek yang dilakukan secara seksama demi memberikan alur yang baik menjadi perhatian utama. Penyesuaian desain baru dengan kondisi yang ada juga menjadi proses desain yang menarik. Pada pelaksanaannya, beberapa penyesuaian harus diputuskan sebagai respon dari kondisi lapangan yang ada. Salah satunya adalah penciptaan langit-langit yang dibuat miring dan menjadi feature atraktif untuk menutupi struktur yang sudah ada.

Material yang digunakan pada proyek interior ini adalah panel-panel akustik dan homogeneous tiles. Panel akustik yang tepat dipilih karena kendala suara merupakan masalah penting dalam sebuah kantor yang menyatu dengan area pabrik. Hal ini menjadi salah satu tantangan utama yang harus dihadapi sejak awal, di mana kantor ini membutuhkan suasana tenang yang kontradiktif dengan suasana berisik pabrik pada umumnya. Sementara, homogenous tiles diterapkan dalam proyek ini dengan alasan daya tahan yang baik dan penampilannya yang modern dan elegan.

DF Office didesain dengan sentuhan yang sangat kontras dengan sekelilingnya oleh Sidharta Architect, tanpa berusaha menjauhkan konteks kawasan dan sosial yang ada. Apa yang diaplikasikan pada proyek interior ini merupakan sebuah respon strategis dan brilian yang kerap dilupakan oleh banyak desainer. Kekontrasan gaya desain yang terjadi sebenarnya merupakan kesinambungan dari konteks modern, meskipun keduanya memiliki karakteristik fungsi yang sama sekali berbeda.

DATA PROYEK
Nama Proyek: DF Office
Lokasi: KBN Cakung, Jakarta
Selesai: November 2016
Klien/Pemilik: PT Dragon Forever
Konsultan Desain Interior: Sidharta Architect
Konsultan Pencahayaan: Sidharta Architect
Konsultan Mekanikal & Elektrikal: Sidharta Architect
Interior Fit-Out Contractor: Trust Building
Foto/gambar: Fernando Gomulya