NEWS & EVENTS

Dampak Bangunan Hijau Pada Fungsi Kognitif Sebuah Bangunan

Lebih dari 120 profesional yang didominasi oleh para kontraktor diundang oleh PT Berca Carrier Indonesia untuk membahas tren yang berkembang di tengah era urbanisasi global dan koneksinya terhadap konsep bangunan hijau dengan fungsi kognitifnya. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 14 September 2017 di Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta. PT Berca Carrier Indonesia merupakan sebuah perusahaan joint venture antara Carrier Corporation dan PT Berca Indonesia (CCM Grup). Carrier sendiri adalah bagian dari UTC Climate, Control & Security, sebuah unit usaha dalam United Technologies Corporation.

Acara “Distinguished Sustainability Lecture Series” ini dibuka dengan presentasi menarik mengenai Jakarta dari Ir. Rana Yusuf Nasir, salah satu penggerak dan pendiri dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Ia memaparkan tentang peran bangunan hijau menghadai krisis yang harus dialami planet bumi dari kaca mata Indonesia.

Presentasi selanjutnya dipaparkan oleh John Mandyck selaku Kepala Bagian dari Sustainability Officer United Technologies dan diikuti dengan presentasi dari Dr. Joseph Allen, Assistant Professor dari Exposure Assessment Science di Akademi Kesehatan Publik Harvard T. H. Chan yang juga Direktur dari Program Healthy Buildings di Pusat Kesehatan dan Lingkungan Global Akademi Harvard Chan.

Seperti kita ketahui bersama bahwa Jakarta baru-baru ini menerapkan sejumlah upaya untuk meningkatkan jumlah bangunan hijau di Indonesia. Salah satunya adalah pemberlakuan kebijakan untuk mengurangi penggunaan air dan konsumsi energi, serta pengurangan jumlah emisi karbon hingga 30% pada tahun 2030 mendatang.

Untuk menyokong perwujudan dari rencana ini pemerintah provinsi DKI Jakarta dan GBCI telah mengambil langkah untuk menetapkan konsep bangunan hijau 100% bagi bangunan baru, dan 60% bagi bangunan yang sudah lebih dulu berdiri, guna memenuhi standar bangunan hijau di Jakarta. Selain itu, ditetapkan juga aturan untuk mengurangi penggunaan jumlah CO, emisi, konsumsi air dan energi. Langkah lainnya adalah pengembangan konsep “Grand Design of Green Building Implementation” sesuai dengan petunjuk pelaksanaannya yang berlaku di Indonesia.

“Distinguished Sustainability Lecture Series” kali ini menitikberatkan pada isu bagaimana sebuah bangunan hijau bisa memberikan manfaat lebih lewat pemaparan yang menjadi bahan presentasi Dr. Joseph Allen berupa sebuah kasus “Dampak Bangunan Hijau pada Fungsi Kognitif Sebuah Bangunan”.  Penelitian ini dinamakan “The COGfx Study” yang dipimpin langsung oleh Allen bekerja sama dengan sejumlah peneliti dari SUNY Upstate Medical University dan Syracuse University.

Dalam studi yang dilakukan di Total Indoor Environmental Quality Laboratory di Syracuse Center of Excellence di Syracuse, New York ini ditemukan bahwa dengan meningkatkan kualitas lingkungan dalam ruangan, ternyata dampaknya mampu meningkatkan nilai fungsi kognitif pada sebuah bangunan. Studi lanjutan juga dilakukan untuk menguji pekerja bangunan yang berada dalam gedung dan ditemukan bahwa dalam sebuah gedung hijau bersertifikat ternyata dapat memberikan dampak peningkatan fungsi kognitif 26% lebih tinggi dibandingkan dengan gedung serupa yang tidak memiliki sertifikat bangunan hijau. Hasil ini sekaligus menjawab pertanyaan penting yang muncul dalam sejumlah penelitian yang mencoba menemukan hubungan antara bangunan hijau dengan kesehatan penghuninya.

Di Indonesia, studi mengenai hal tersebut membawa dampak pada keputusan pemerintah untuk berkomitmen membangun 100% bangunan hijau sesuai dengan standar bangunan hijau yang telah ditetapkan. Harapannya ke depan adalah untuk memproduksi hasil penelitian yang berkualitas tinggi dan pada akhirnya berguna bagi para kontraktor untuk memutuskan bagaimana konsep sebuah bangunan didirikan.

Sebelumnya, John Mandyck mempresentasikan bagaimana upaya United Technologies untuk terus mempercepat pembangunan bangunan hijau di seluruh dunia. “Kami tengah terlibat dalam sebuah pembicaraan baru untuk meningkatkan nilai bangunan hijau berdasarkan penelitian yang kami terus lakukan. Merupakan sebuah hal yang sangat menyenangkan ketika Anda bisa mendemonstrasikan bahwa bangunan hijau tidak hanya baik untuk lingkungan, namun juga baik bagi manusia. Hal itu merupakan kombinasi yang sangat kuat,” jelas Mandyck.

Acara yang dilaksanakan di Jakarta ini merupakan bagian dari kegiatan yang lebih besar bertajuk “Distinguished Sustainability Lecture Series”. Selama 32 kali penyelenggaraan acara ini telah diikuti oleh hampir 4.000 kontraktor profesional di 16 negara. — Construction+ Online