INTERIORS

Bowery

Pemenang Utama Kategori Food & Beverage | Indonesia | BCI Asia Interior Design Awards 2018

Pemenang Utama Kategori Food & Beverage | Indonesia | BCI Asia Interior Design Awards 2018

Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Tengah, Semarang merupakan salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa. Mengandalkan sektor bisnis yang sudah sejak lama dikenal sebagai kota pelabuhan tersibuk di Indonesia, Semarang mampu mengkombinasikan konsep kota modern dengan sejarah kota lama yang tetap terjaga dengan baik. Bentuk fusion ini menghadirkan arsitektur-arsitektur yang menarik, salah satunya melalui keberadaan Bowery, sebuah stylish restaurant baru yang didesain oleh Bitte Desain Studio.

KETINGGIAN LANGIT-LANGIT
Nama Bowery sendiri diambil dari sebuah kawasan pemukiman di bagian selatan Manhattan, New York yang cukup terkenal pada tahun 1940-an. Bangunan-bangunannya terpengaruh pada arsitektur Kolonial dan industrial, dan hal itu juga yang menginspirasi gaya interior Bowery di Semarang. Bangunan ini memiliki sentuhan desain interior layaknya pabrik tua yang didirikan dengan bata merah sebagai material utama dindingnya.

Perbedaan ketinggian langit-langit menjadi ciri khas menarik saat kita masuk ke dalam restoran ini. Permainan ketinggian tersebut dimaksudkan untuk memberikan pengalaman yang berbeda pada setiap ruang yang ada. Area bar dan wine cellar-nya memiliki ketinggian langit-langit yang relatif rendah, sekitar 3 meter. Saat masuk lebih dalam melewati ruang duduk VIP, kita akan melihat ruang makan dengan langit-langit setinggi 8 meter yang langsung mengubah atmosfer dari transisi yang terjadi antara ruang ini dan ruang sebelumnya.

TRANSPARAN DAN TERBUKA
Keterbukaan juga menjadi ciri khas yang menonjol dari proyek interior ini. Sisi visibilitas menjadi paradigma utama yang dikedepankan untuk memberikan kesan ruang yang lebih impresif. Salah satu sisi dining area di restoran ini dibatasi dengan bukaan kaca lebar menuju area semi outdoor, seperti layaknya sebuah bangunan green house. Dapurnya yang sengaja dibuat terbuka dan terletak di seberang bar menjadi focal point dari Browery. Segala aktivitas pada area tersebut juga dapat dilihat dengan jelas dari seluruh penjuru ruangan pada bangunan ini.

Pemanfaatan elemen-elemen transparan dipakai untuk memperkuat kesan terbuka pada konsep restoran ini. Hal tersebut juga diterapkan pada elemen untuk membagi area dan ruang yang ada sehingga terlihat lebih luas dan dinamis. Selain itu, penempatan partisi cermin vertikal yang diletakkan untuk memisahkan area bar dan ruang VIP atau pemasangan muro glass wall untuk menyekat area indoor dining dengan area merokok di luar merupakan cara lain untuk menciptakan sebuah permainan ruang terbuka dengan batasan yang tidak masif.

MATERI YANG MENUNJANG TEMA
Unsur berkelas dari Bowery ditunjang melalui pemilihan material yang tepat pada interiornya. Material besi, kuningan, kulit, dan marmer hijau dipakai untuk memberikan identitas yang sesuai dengan tema utama pada restoran ini. Material-material tersebut dikombinasikan dengan pemanfaatan kayu solid dan pelapisan veneer memberikan sentuhan warna alami di dalam bangunan.

Bowery mendapatkan penanganan yang sempurna dari Bitte Desain Studio. Semua furnitur, baik sofa, meja, kursi makan, dan lampu-lampunya, didesain sendiri dengan mengusung tema vintage yang bertujuan untuk memperkuat konsep restoran ini sendiri, yakni classic dining.

DATA PROYEK
Nama Proyek: Bowery
Lokasi: Jl. A. Yani No. 140, Semarang, Jawa Tengah
Selesai: Januari 2017
Luas Area: 384 meter persegi
Klien/Pemilik: Christof Pranata, Ivan Soputra & Eric Susilo
Konsultan Desain Interior: PT Bitte Desain Studio
Konsultan Pencahayaan: PT Bitte Desain Studio
Konsultan Mekanikal & Elektrikal: Handoyo Halim
Interior Fit-Out Contractor: Adi & Simon
Foto/Gambar: PT Bitte Desain Studio