PROJECTS

Biophilic Boarding House

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu membutuhkan interaksi dengan sesama. Pemikiran itulah yang mendasari desain sebuah rumah indekos di kawasan Keputih, Surabaya. Dengan mengambil konsep biophilic, yang bermakna mencintai kehidupan, rumah kos ini dibangun dengan pendekatan humanis yang manusiawi.

MEMBENTUK INTERAKSI
Rumah kos yang di dalamnya ditempati mahasiswa ini berlokasi di lingkungan perumahan dengan luas lahan yang terbatas, yakni hanya 8×15 meter persegi. Ruang yang terbatas tersebut diperuntukkan membangun 13 kamar kos, area parkir motor dan sepeda, ruang komunal, dapur dan pantry, kamar mandi, ruang cuci dan jemur, serta janitor. Kebutuhan ruang yang sangat padat itu membuat desain rumah ini haruslah dibuat efisien. Selain itu, rumah ini haruslah tetap sehat dan nyaman. Oleh karena itu, prinsip penghawaan dan pencahayaan alami disiasati dengan bukaan jendela yang lebar dengan finishing alami.

Tidak seperti rumah indekos yang umumnya mementingkan jumlah kamar yang bisa disewakan, ruang-ruang dalam rumah ini didesain untuk membangun interaksi antar penghuni. Mahasiswa yang menempati rumah ini dibiasakan untuk tidak bersikap individual dan egois. Keberadaan ruang komunal dalam rumah ini memungkinkan semua penghuni rumah bertemu dan saling sapa sehingga tercipta kepekaan antar individu. Selain itu, adanya parkir sepeda pancal membuat penghuni lebih menghargai semangat hemat energi. Tambahan elemen grafis dalam rumah membuat suasana dan interaksi sosial jadi lebih hangat dan lebih manusiawi.

MEMBUAT PERBEDAAN
Karena berada di lingkungan perumahan, bentuk bangunan rumah ini seragam. Hal itu justru menghilangkan keunikan dari setiap pemilik rumah. Tidak mengherankan jika kemudian ada pemilik rumah yang membuat alterasi meskipun secara umum tetap memperlihatkan bentuk dan tampilan yang sama. Oleh karena itu, rumah kos ini kemudian diubah untuk menghadirkan sebuah perbedaan yang mencolok dari bangunan sekitar. Hal itu dilakukan sebagai kritik atas produk massal yang seragam. Tidak sekadar menjadi berbeda, tapi perubahan bangunan ini juga ditujukan membuka wawasan lingkungan sekitar bahwa bangunan kontemporer tidak harus mahal, dan pembelajaran tentang kepedulian dan kesadaran sosial dalam penataan ruang.

Perbedaan paling mencolok dari bangunan ini terlihat dari material roster yang dibuat khusus untuk rumah kos ini. Bentuk roster yang berbeda menjadi ciri khas rumah indekos ini. Selain roster, material lain yang digunakan untuk proyek ini ialah material umum yang sering dipakai, seperti bata merah, semen, dan kayu peti kemas. Semua material yang digunakan merupakan material lokal yang murah dan mudah ditemukan. Semua bahan dipilih karena keinginan untuk mengembangkan arsitektur yang berkelanjutan yang berbasis material lokal dan pertukangan.

DATA PROYEK
Nama proyek: Biophilic Boarding House
Lokasi: Keputih, Surabaya
Selesai: 19 Agustus 2015
Area pembangunan: 120 meter persegi
Luas area bangunan: 250 meter persegi
Jumlah kamar:  13 kamar
Tinggi bangunan: 8 meter
Klien/pemilik: Aliatin Masjud
Firma arsitek: CV Andyrahman Architect
Arsitek utama: Andy Rahman A ST, IAI
Kontraktor utama: CV Andyrahman Architect
Foto/gambar: Mansyur Hasan